Pernikahan Kahiyang-Bobby, Untaian Doa dalam Tuwuhan di Kediaman Presiden Jokowi

TABLOIDBINTANG.COM - Beberapa jam sebelum akad nikah dan resepsi dihelat, anyaman daun kelapa menyerupai atap berukuran kecil dipasang di gerbang kediaman keluarga Jokowi di Solo.

Anyaman itu disebut bleketepe. Bleketepe disangga dua tiang berhiaskan aneka tanaman, disebut tuwuhan, yang lebih dulu dipasang pihak keluarga besar Presiden.

Pemasangan bleketepe dilakukan sendiri oleh Kepala Negara didampingi istri dan kedua anak laki-laki, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Raut Jokowi tampak serius saat memanjat anak tangga untuk memasang bleketepe. Sejumlah tamu mengabadikan momen itu. Beberapa di antara mereka bertanya, mengapa prosesi ini terkesan amat khidmat dan sakral?

Dalam tradisi Jawa, ketika seorang ayah menikahkan putrinya, ia disebut sedang mantu. Namun, saat seorang ayah menikahkan anak laki-laki, ia disebut ngunduh mantu.

Itu sebabnya, saat menikahkan Kahiyang, Jokowi lebih sibuk. Banyak ritual yang menuntut kehadirannya bersama istri. Itu dimulai dari ritual adang sepisanan (menanak nasi kali pertama). 

Menyusul pemasangan bleketepe, siraman, sade dawet (menjual dawet kepada para tamu, simbol banting tulang ayah ibu dalam membesarkan putri mereka—red.), dan setumpuk ritual lain.

Bleketepe yang terbuat dari janur adalah simbol permohonan kepada Tuhan agar pernikahan ini berjalan lancar. Elemen ini mengingatkan para tamu untuk berdoa memohon nur (cahaya) ilahi agar menerangi jalan hidup kedua mempelai. Selain memohon penerangan, ada banyak doa lain yang dipanjatkan untuk kedua mempelai.

Doa-doa itu mewujud dalam elemen-elemen tuwuhan. Itu sebabnya, tuwuhan selalu ada baik di gerbang kediaman keluarga mempelai putri maupun di pintu utama gedung resepsi (jika resepsi tidak diselenggarakan di rumah mempelai putri). Inilah tanaman yang terpasang dalam tuwuhan berikut maknanya.

1. Pisang

Pohon pisang bisa tumbuh di daerah pedesaan, kota, pegunungan, bahkan pesisir. Pisang yang dipasang pada tuwuhan mengingatkan para tamu dan kerabat untuk berdoa agar mempelai berdua memiliki semangat bertahan hidup setangguh pisang.

2. Tebu
“Orang Jawa menyebut tebu sebagai bebakalaning memanis (inti sari rasa manis alami). Dengan melihat tebu, diharapkan para tamu berdoa agar mempelai berdua mendapatkan manisnya hidup yang mereka jalani kelak,” urai Taufiq Widodo.

3. Daun beringin.
Beringin yang rimbun pelambang pengayoman, perlindungan, dan keteduhan. Daun beringin mengajak para tamu berdoa agar kedua mempelai saling mengayomi dan meneduhkan. 

4. Bunga kemuning
Dengan melihat bunga kemuning yang harum, para tamu diharapkan mendoakan kedua mempelai agar memiliki nama dan reputasi yang wangi di tengah masyarakat.

5. Daun opo-opo
Opo-opo dalam bahasa Indonesia berarti apa-apa atau apa pun. Daun opo-opo manifestasi doa agar kedua mempelai dalam menjalani rumah tangga dekat dengan apa pun yang mereka butuhkan, termasuk kebutuhan anak-anak kelak. 

6. Daun keluih
Kata keluih berasal dari kata luwih yang berarti lebih. Elemen ini bentuk doa agar kehidupan kedua mempelai selalu mendapat berkat lebih. Dengan demikian, selain bisa memenuhi kebutuhan keluarga, kedua mempelai kelak bisa membagikan kelebihan berkat itu kepada sesama yang membutuhkan.

7. Cengkir gading
Cengkir merupakan buah kelapa yang masih sangat muda. Ia melambangkan rahim. Cengkir gading adalah cengkir pilihan, yang terbaik di antara kelapa muda lain. Munculnya cengkir gading dalam tuwuhan, simbol doa agar kedua mempelai subur dan melahirkan keturunan pilihan, menjadi kesatria bagi negara, dan membawa manfaat bagi lingkungan. 

(wyn /gur)