Persahabatan Chicco Jerikho dan Rio Dewanto, Bukan Dimulai dari Filosofi Kopi

Wayan Diananto | 10 Maret 2018 | 06:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Banyak yang mengira persahabatan Chicco Jerikho (33) dan Rio Dewanto (30) terbentuk gara-gara membintangi film Filosofi Kopi (Angga Dwimas Sasongko, 2014). 

Ketika syuting Filosofi Kopi, mereka membangun kedai kopi betulan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. 

Selesai syuting, kedai itu tetap beroperasi untuk umum di bawah pengawasan Chicco-Rio dan kolega. 

Faktanya, perkenalan Chicco dan Rio telah terjadi jauh sebelum keduanya terjun ke dunia akting.

Rio mengingat, kali pertama mengenal Chicco karena berada di lingkungan pergaulan yang sama. Ketika kecil, keduanya tinggal di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Chicco dan orang tuanya tinggal di Jalan Teuku Umar, sementara Rio di Jalan Salatiga. 

“Chicco sering main bareng saudara saya. Saya adik kelasnya ketika SMP dan SMA. Chicco pernah mencoba mendekati sepupu saya, ha ha ha!” kenang Rio di Jakarta Selatan, minggu lalu.

Rio menambahkan, “Pertama kali saya berinteraksi dengan Chicco karena dia sering menongkrong di Taman Lembang. Remaja zaman dulu biasanya menongkrong di situ. Lagi pula siapa, sih yang enggak kenal Chicco? Sejak SMA, dia bengal dan ngehit banget.”

Awalnya perkenalan mereka sebatas tahu nama dan keluarga. Tidak ada interaksi lebih. Chicco terjun lebih dulu ke dunia seni dengan membintangi sejumlah sinetron harian. Salah satunya Cinta Bunga (2007) yang dibintangi bersama Laudya Chintya Bella.

Rio kemudian menyusul dengan tampil di beberapa FTV. Dari layar kaca, kedua aktor ini menyeberang ke layar lebar. 

Rio terkejut ketika empat tahun lalu dihubungi Chicco. Melalui sambungan telepon, Chicco membuat janji temu dengan Rio. Pertemuan itu menjajaki kemungkinan untuk mengerjakan proyek Filosofi Kopi bersama. Keduanya kemudian membintangi film itu. Chicco memerankan Ben, Rio menjadi Jody. Peran Ben dan Jody menuntut mereka berinteraksi lebih intens.

“Dari situ saya tahu selain suka film, kami punya selera musik yang sama. Selisih usia kami enggak banyak. Kami bertumbuh di era yang sama sehingga mudah terkoneksi dengan banyak topik,” Chicco menukas. 

(wyn / gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor : Wayan Diananto