Teresa Teng, Penyanyi Taiwan yang Pernah Menyanyi Lagu Indonesia
TABLOIDBINTANG.COM - Fitur Google Doodle memperingati hari ulang tahun penyanyi Taiwan, yaitu Teresa Teng pada Senin (29/1). Mereka menampilkan ilustrasi Teresa Teng tengah bernyanyi sambil mengenakan gaun putih dengan latar belakang bulan purnama.
Teresa Teng bisa dibilang sebagai salah satu penyanyi legendaris Taiwan. Teresa Teng pernah mencetak sejumlah hits dan meraih popularitas di berbagai negara Asia termasuk Indonesia. Jika masih hidup, Teresa Teng seharusnya tengah merayakan ulang tahun ke-65.
Teresa Teng lahir di Baozong, Yunlin, Taiwan pada 29 Januari 1953. Putri satu-satunya dari lima orang bersaudara ini besar dalam keluarga militer. Sang ayah merupakan tentara Angkatan Bersenjata Republik Tiongkok.
Bakat menyanyi Teresa Teng sudah terlihat sejak kecil. Teresa Teng debut pada usia 11 tahun dalam acara yang digelar oleh Perusahaan Penyiaran Tiongkok. Sadar soal bakatnya, Teresa Teng memutuskan untuk berhenti sekolah dan mengejar karier sebagai penyanyi.
Popularitas Teresa Teng menanjak tahun 1968 setelah tampil dalam program musik Taiwan. Teresa Teng lalu menandatangani kontrak dengan label Life Records dan merilis sejumlah album.
Memasuki era 1970-an, Teresa Teng coba mengembangkan karier di negara Asia lain. Usahanya berhasil karena Teresa Teng menyanyikan ulang lagu-lagu miliknya dalam bahasa negara masing-masing. Contohnya adalah Jepang, Malaysia, dan Indonesia.
Untuk Indonesia, Teresa Teng mengubah lagu Goodbye My Love menjadi Selamat Jalan Kekasih, He Ri Jn Zai Lai menjadi Kapankah Kau Akan Kembali, dan Dan Yuan Ren Chang Jiu menjadi Semoga Kami Terakhir Selamanya. Teresa Teng juga merilis lagu Tian Mi Mi yang terinspirasi dari lagu daerah Indonesia, yaitu Dayung Sampan.
Sayang, aksi Teresa Teng melalang buana ke berbagai negara pernah terhambat. Teresa Teng pernah dilarang masuk Jepang karena memiliki paspor Indonesia palsu. Teresa Teng membeli paspor tersebut seharga 20.000 Dollar (sekitar 268 juta Rupiah).
Kemudian lagu-lagu Teresa Teng sempat dilarang di Tiongkok. Namun, popularitas Teresa Teng tidak terpengaruh karena lagu-lagunya tetap didengar secara ilegal. Tiongkok pun mencabut larangan tersebut tidak lama kemudian.
Teresa Teng meninggal dunia pada usia 42 tahun. Teresa Teng terkena asma saat berlibur di Chian Mai, Thailand tahun 1995. Walaupun telah meninggal, sosok dan lagu-lagu Teresa Teng seperti Yue Liang Dai Biao Wo De Xin atau The Moon Represents My Heart tetap dikenang publik.
(dira/ray)
-
Film Tv Musik
Perolehan Penonton 8 Film Indonesia yang Masih Tayang di Bioskop Hingga Awal November
Indra KurniawanJumat, 4 November 2022 -
Film Tv Musik
Lewati Film Perdana Naysilla Mirdad, Qodrat Menuju 1 Juta Penonton Akhir Pekan Ini
Indra KurniawanJumat, 4 November 2022 -
Film Tv Musik
Daftar Lengkap pemenang FFWI 2022, Ngeri Ngeri Sedap Borong Piala Gunungan
RedaksiSabtu, 29 Oktober 2022 -
Film Tv Musik
Terjual 100 Ribu Tiket di Hari Pertama, Jumlah Showtime Qodrat di Atas Black Adam
Indra KurniawanJumat, 28 Oktober 2022 -
Film Tv Musik
Film Srimulat Garapan MNC Pictures Masuk 4 Nominasi FFI 2022
RedaksiRabu, 26 Oktober 2022 -
Film Tv Musik
Daftar Lengkap Nominasi Festival Film Wartawan Indonesia ke-12
RedaksiSabtu, 22 Oktober 2022 -
Film Tv Musik
Inang Teror 500 Ribu Jiwa, Kalian Pasti Mati Lewati Ranah 3 Warna
Indra KurniawanJumat, 21 Oktober 2022 -
Film Tv Musik
Keren! Debut Layar Lebar Naysilla Mirdad Sedot 91 Ribu Penonton di Hari Pertama
Indra KurniawanSabtu, 15 Oktober 2022 -
Film Tv Musik
Penonton Harian Kian Susut, Film Pamali Bakal Sulit Raih 1 Juta Penonton
Indra KurniawanJumat, 14 Oktober 2022