Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212, Bikin Sableng Sejuta Orang

Wayan Diananto | 15 September 2018 | 05:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Film Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 mengumpulkan 187 ribu penonton pada hari pertama penayangan.

Karya Angga Dwimas Sasongko itu menjadi film dengan jumlah penonton hari pertama terbanyak kedua tahun ini. Posisi pertama dihuni Dilan 1990 (225 ribu penonton). Dalam sejarah film Indonesia, Wiro Sableng menempati urutan ke-6. Posisi puncak masih dikuasai Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 (313 ribu penonton).

Wiro Sableng beredar di bioskop sejak Kamis, 30 Agustus. Pada empat hari pertama (30 Agustus sampai 2 September 2018), ia mengumpulkan 150 ribuan penonton per hari. Ketika Valak meneror bioskop mulai Rabu (5/9), Wiro Sableng masih kuat. 

Film yang dibintangi Vino G. Bastian (36) dan Marsha Timothy (39) ini masih menjajah 313 layar di seluruh Indonesia. Dengan jumlah sebanyak ini,  Wiro Sableng sudah meraup sejuta penonton di pekan kedua. 

“Kok Enggak Ada Monyetnya?”

Ada banyak cerita seru selama syuting dan promosi film. Salah satunya, saat seorang penonton di Jakarta menanyakan, “Lo, kok Wiro Sableng enggak ada monyetnya?” Pertanyaan ini membuat Vino sadar, generasi milenial belum sepenuhnya kenal Wiro. Masih ada yang bingung membedakan Wiro Sableng dan Si Buta Dari Gua Hantu.

“Padahal, karakter ini di era 1990-an sangat populer. Mewakili keluarga, angka itu sudah cukup oke. Ini awal yang baik. Tapi kami masih punya banyak PR untuk melanjutkan petualangan Wiro Sableng ke depan,” ungkap Vino kepada Bintang di Jakarta, pekan lalu.

Cerita lain datang dari Yogyakarta. Vino dan Sherina menggelar jumpa penggemar. Dari ratusan penggemar yang mengepung mereka, perhatian Sherina tertuju pada anak kecil yang rambutnya dikepang-kepang, meniru gaya Anggini, karakter yang diperankan Sherina. 

“Anak ini mengidolakan Anggini. Ia mengepang rambutnya agar mirip pendekar idolanya. Sherina sampai tertegun dan terharu melihatnya. Di kota yang sama, seorang ibu mendekati saya. Ia curhat, punya anak perempuan yang malas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Gara-gara bertemu pendekar Rara Murni dan Anggini, anaknya jatuh hati pada bela diri,” sambung dia.

(wyn / gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor : Wayan Diananto