Michelle Ziudith: "Belum Ada Cowok yang Melirik Saya"

TABLOIDBINTANG.COM - Michelle sadar banyak harapan tumbuh dari pihak penonton. Namun, ia tidak bisa memuaskan semua pihak. Bagaimana pun penulis naskah adalah “tuhan” dalam sebuah cerita fiksi. Sebagai aktor, ia hanya menjalani peran dan alur sebaik-baiknya. 

Di kalangan penonton yang mayoritas remaja, karakter Caramel sangat populer. Banyak yang menilai, Caramel beruntung selalu diperebutkan dua laki-laki tampan dengan karier mapan. Apakah kehidupan percintaan Michelle seberuntung Caramel? 

“Sayangnya, saya tidak seberuntung Caramel dalam percintaan. Dalam film, Caramel berada di antara dua pilihan yang sama-sama menyenangkan. Istilahnya, memilih sambil merem pun hasilnya pasti keren. Di dunia nyata, belum ada yang melirik saya,” aku dia.

Sama seperti salah satu dialog dalam LLS2, jomblo itu nasib tapi menjadi single itu pilihan. Untuk saat ini, Michelle memilih menjadi single. Ia memprioritaskan karier.

“Urusan jodoh, mah nomor sekian. Saya ingin menabung sebanyak-banyaknya. Jadi, kapan pun keluarga membutuhkan, saya bisa membantu,” Michelle menukas.  

LLS2 dirilis 2 Maret lalu. Pertengahan Maret, ia syuting film baru di Bali. Terkait judul dan siapa lawan mainnya, Michelle belum bersedia membocorkan. Dengan kesibukan sepadat ini, beredar kabar di kalangan wartawan film, Michelle telah menjadi aktris termahal tahun ini. 

Michelle tertawa. “Ah, itu cuma halusinasi. Kabar saya aktris termahal bisa jadi karena jadwal saya sepanjang 2 tahun terakhir padat. Bunda yang mengatur jadwal. Ada beberapa produser dan klien ingin menjalin kerja sama tapi karena jadwal saya sudah terisi, kerja sama itu urung terlaksana. Kebetulan saja sedang laris,” ia merendah. 

Di sela padatnya jadwal syuting, ada satu dua hari senggang. Saat itu aktris kelahiran 20 Januari ini lebih senang bersantai di rumah. Di rumah, ia menjadi anak seutuhnya.

“Saya tetap mencuci piring sendiri. Habis bagaimana? Anak perempuan di rumah cuma saya. Jadi, tugas di dapur saya yang menangani, bersama Bunda,” pungkas dia.

(wyn/gur)