Pelajaran Berharga Tika Bravani dari Nyai Ahmad Dahlan

TABLOIDBINTANG.COM - Mencurahkan waktu di lokasi sinetron harian tak lantas membuat Tika Bravani vakum dari film.

Bulan ini misalnya, Tika Bravani melepas film biografi Nyai Siti Walidah Ahmad Dahlan.

Membintangi film biografi bukan hal baru bagi Tika Bravani. Empat tahun lalu, ia memerankan istri Bapak Proklamator Soekarno, Fatmawati. Peran yang memberinya Piala Citra.

Meski demikian, peran Nyai Ahmad Dahlan tetap menantang. Menurut Tika Bravani, kendala dalam melakonkan peran ini terletak pada sumber data dan akurasi tokoh.

“Sejumlah data saya dapat dari canggah Nyai Ahmad Dahlan. Beliau hidup di era transisi penerangan dengan lentera menuju listrik. Cara melihat, menatap orang lain, atau membaca pada zaman itu berbeda,” urainya. 

Ada pengalaman berkesan di lokasi syuting film tersebut. Tika Bravani mengunjungi musala pertama untuk perempuan, yang didirikan Siti Walidah.

Tika Bravani masuk ke musala itu, di antara perempuan-perempuan yang tengah menjalankan salat dan mengaji. Mendengar lantunan ayat-ayat Al Quran membuat aktris kelahiran 17 Februari itu merinding. Tika duduk termangu. Ia melihat wajah seorang jemaah, lalu pikirannya berkelana ke masa tiga tahun silam.

“Saat itu saya berpikir, 'Ya Allah, kemana saja saya selama ini?' Saya kemudian teringat wajah ibu saya yang meninggal tiga tahun lalu. Saat itulah saya tidak bisa menahan hati. Saya bersimpuh di musala itu dan menangis,” papar Tika Bravani.

Ia kemudian teringat salah satu pernyataan Siti Walidah yang legendaris bahwa “Saya hanya perempuan. Kewajiban saya mengikuti suami. Itu yang benar menurut saya.”

“Karenanya saya tidak punya resolusi. Yang paling penting saat ini, menjalankan rumah tangga dengan baik dan benar. Biar Allah yang menentukan. Termasuk soal momongan, saya hanya bisa menjawab, 'sedikasihnya.' Tuhan tahu yang terbaik untuk saya dan Dimas,” pungkas Tika Bravani.

(wyn / gur)