Giorgino Abraham Gugup Kali Pertama Naik Panggung, Akhirnya Batal Tampil

TABLOIDBINTANG.COM - Orang bilang uang penyanyi itu tidak sebanyak bintang sinetron. Pemain sinetron menerima gaji setiap hari. Giorgino Abraham membenarkan.

Namun dalam berkarier, uang bukan tujuan utama. Ia percaya, ketika seseorang melakukan yang terbaik, pasti ada jalan yang baik.

Giorgino Abraham bersyukur, keputusannya menyeberang ke industri musik mendapat dukungan teman sesama artis, dari Iqbaal Ramadhan hingga Prilly Latuconsina.

“Selain dukungan, ada beberapa sahabat yang bilang, 'Kenapa, sih enggak syuting sinetron saja? Uangnya lebih jelas, Bro.' Komentar semacam itu tidak mengubah keputusan saya. Beberapa anggota keluarga saya juga bilang, 'Kami sebenarnya sudah kangen melihat kamu di televisi.' Saya beri tahu mereka bahwa saya tidak meninggalkan akting 100 persen. Saya hanya ingin berkembang di bidang seni yang luas,” Gino menerangkan. 

Diakuinya, menjual lagu di era digital bukan perkara mudah. Sejumlah penyanyi melewati jalan berliku sebelum meraih popularitas. Ayu Tingting misalnya, merekam “Alamat Palsu” pada 2006. Lagu itu baru meledak 5 tahun kemudian. Sementara Cakra Khan menanti 9 bulan lebih agar “Harus Terpisah” dicintai publik. Proses yang panjang tak menggentarkan Gino. Proses, kata dia, bukan untuk dihindari melainkan dilewati. Ia percaya setiap musisi punya rezekinya sendiri.  

Berbicara proses, Giorgino Abraham teringat setelah merekam single, ia belajar manggung. Manggung berbeda dengan syuting. Di lokasi syuting, salah dialog bisa diulang sampai bagus. Di panggung, salah lirik tak bisa diulang.

Kali pertama Giorgino Abraham naik panggung di sebuah bar di Jakarta Selatan. Para penampil sebelum Gino suaranya sangat bagus.

“Saat mau naik panggung, saya gugup banget. Walhasil saya enggak jadi tampil. Saya datang lagi saat akhir pekan di bar yang sama. Kala itu saya memantapkan hati. Saya percaya selalu ada kali pertama dalam segala hal termasuk menyanyi. Puji Tuhan, saya berhasil dan di sinilah saya sekarang,” pungkasnya.

(wyn / gur)