The Trilogy of Senses, Web Series Perdana Monty Tiwa Menyasar Milenial
TABLOIDBINTANG.COM - "Ngopi yuk!". Ajakan semacam itu sangat lazim terdengar beberapa waktu belakangan. Ya, tak lagi sekadar teman bersantai dan berbincang, kopi kini sudah jadi bagian dari gaya hidup, mulai dari kalangan pelajar hingga pekerja.
Fenomena ini langsung ditangkap oleh produsen es krim Campina, dengan meluncurkan varian produk terbaru mereka Concerto Sundae White Coffee. Varian ini menghadirkan sensasi lain dalam menikmati kopi.
Lembutnya es krim disiram saus yang berasal dari ekstrak biji kopi pilihan dan taburan kacang tanah, tak diragukan lagi mampu meningkatkan mood baik dan membawa suasana bahagia sekaligus menyegarkan.
Tak cukup sampai di situ. Kehadiran Concerto Sundae White Coffee juga dibarengi oleh perilisan web series bertajuk The Trilogy of Senses. Web series yang digarap sutradara Monty Tiwa ini tayang di kanal YouTube Campina Ice Cream mulai 22 Oktober 2019.
Brand Manager Campina, Mustofa Saadji, menyebut web series merupakan media yang cukup efektif untuk menjangkau generasi milenal yang tak pernah lepas dari gawai. Lewat web series, Mustofa meyakini pesan yang hendak disampaikan bisa lebih mudah ditangkap.
"Kita semua tahu, anak muda sekarang tidak pernah lepas dari yang namanya gajet ya. Mungkin hanya saat tidur dan ke toilet aja gajetnya ditaruh," ujar Mustofa, dalam jumpa pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Web Series The Trilogy of Senses terdiri dari tiga episode, mengangkat cerita tentang problematika sehari-hari yang terjadi di lingkungan milenial, dengan konflik yang terlihat ringan, yang sebenenarnya bias menjadi hal yang serius. Adapun judul-judul dari Campina
Web Series ini yaitu “Unseen” (Yang Tak Terlihat), “Unspoken” (Yang Tak Terucap), dan “Unheard” (Yang Tak Terdengar).
Unseen menceritakan hal yang sebenarnya ada, namun baru disadari keberadaannya setelah kehilangan atau ditinggalkan. Unspoken menceritakan hubungan keluarga, dalam hal ini kakak-adik yang tidak saling berbicara, sebab ada faktor-faktor yang harusnya terucap namun terhalang rasa, sehingga membuat hubungan menjadi dingin. Sedangkan Unheard menceritakan sepasang kekasih yang terhambat komunikasinya, karena hal-hal yang terlihat sepele namun berdampak serius.
Tema-tema cerita yang menarik tadi dihadirkan lewat akting sejumlah aktor dan aktris muda berbakat, di antaranya Agatha Pricila, Refal Hady, Omar Daniel, Grite Agatha, Ciccio Manassero, Deanda Puteri, Michele Wanda, dan Tyansah Panjaitan.
Bagi Monty Tiwa, ada hal yang tak biasa dari projek ini. Selain menjadi web series perdananya, The Trilogy of Senses ternyata mengingatkan Monty pada masa kecil.
"Ketika ditawari oleh Campina, saya nggak pikir panjang lagi. Saya mau balas budi. Ya, masa kecil saya nggak lepas dari es krim Campina," ungkap Monty Tiwa. "Di depan rumah saya ada warung, saya selalu beli es krim di situ. Selain dekat, juga bisa ngutang," kelakar sutradara "Sabtu Bersama Bapak" itu.
Monty Tiwa berusaha menghadirkan cerita yang dekat dengan masyarakat. Monty yakin, salah satu satu dari tiga judul web series garapannya pernah dirasakan oleh penonton.
"Saya mau challenge kalian. Coba kalian tonton tiga web series ini, pasti di salah satunya kalian akan bilang. "wah ini gue banget ceritanya'," tandas Monty Tiwa.
(ari)
-
Film Tv Musik
Menyesal Tolak Film Danur, Monty Tiwa Langsung Terima Ketika Ditawari Film Ini
Abdul Rahman SyaukaniJumat, 18 Januari 2019 -
Film Tv Musik
Monty Tiwa Pastikan Film Lagi-lagi Ateng Bukan Remake atau Reborn
Abdul Rahman SyaukaniSelasa, 4 Desember 2018 -
Film Tv Musik
Soleh Solihun Cerita Sulitnya Kerja Bareng 150 Zombie di Film Reuni Z
Sarah ChristianiRabu, 28 Maret 2018 -
Film Tv Musik
Dwi Sasono Kesulitan Berperan Antagonis di "Barakati"
SupriyantoSenin, 7 November 2016 -
Film Tv Musik
Monty Tiwa Siap Kembali Menguras Air Mata Lewat "Aku Ingin Ibu Pulang"
Ari KurniawanSabtu, 6 Agustus 2016 -
Film Tv Musik
Sutradara Film "Sabtu Bersama Bapak": Ada yang Lebih Penting dari Jumlah Penonton
Ari KurniawanKamis, 30 Juni 2016