Pandemi Covid-19 Tak Hanya Membuat Industri Hiburan Terpapar, Tapi Juga Terkapar

Supriyanto | 4 September 2020 | 14:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sampai sekarang pandemi Covid-19 belum bisa dipastikan kapan berakhir. Pandemi tersebut berdampak pada ekosistem dunia hiburan, khususnya industri film dan musik Indonesia.

Firman Bintang, Ketua Dewan Pertimbangan Persatuan Perusahaan Film Indonesia mengatakan, pandemi sejak Maret 2020 tidak hanya membuat industri film terpapar tapi juga terkapar.

"Dampaknya bukan hanya bagi pelaku Industri film saja, tapi seluruh pelaku Industri di Indonesia, juga dunia. Tidak hanya membuat iklim dan ekosistem industri, terutama industri film Indonesia, terpapar, tetapi juga terkapar," ucap Firman Bintang

Hal tersebut diungkap Firman dalam diskusi daring bertema 'Saatnya Bangkit Bersama', pelaku industri kreatif di Indonesia, khususnya di bidang musik dan film yang digelar Komunitas Pewarta Hiburan Indonesia (KOPHI) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (2/9).

Edi Irawan selaku Kapokja Apresiasi dan Literasi Musik mengatakan, bahwa pandemi Covid–19 memang tidak bisa dielakan. Namun bukan berarti kita menyerah dengan keadaan.

“Khususnya masalah Pandemi Covid–19, tapi umumnya adalah permasalahan musik Indonesia yang memang luar biasa besarnya. Tapi ini langkah awal kita untuk duduk bersama. Kita mau duduk bersama saja susah selama ini,” ujar Edi Irawan yang mewakili Kemdikbud

Ketua Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI), Chandra Darusman juga menilai musisi dan pekerja seni merupakan pekerjaan yang amat dalam terdampak pandemi ini. Lantaran akibat pemberlakuan PSBB dan kebijakan untuk mencegah penyebaran Covid-19, semua lini usaha dibidang musik dan seni terbatasi. Hal tersebut membuat para musisi jalanan dan pekerja seni di level terbawah kini terancam kelaparan.

Harry Santoso atau Koko mewakili promotor mengatakan, saat ini ada banyak musisi yang bisa menggelar konser streaming di media sosial. Namun, Harry Koko Santoso melihat, tidak banyak musisi yang bisa melakukannya dengan menghadirkan nilai komersial.

"Ada beberapa grup musik yang melakukan konser live streaming selama pandemi. Ini bentuk kreativitas yang harus didukung, tapi masih jauh dari harapan agar musisi kita dapat menghasilkan nilai komersial. Ini penting untuk menjaga kelanggengan masa depan dunia hiburan dan seni di Indonesia. Jangan sampai mereka berkarya tapi tidak dihargai, jadi perlu adanya literatur dan undang-undang yang jelas bagaimana musisi bisa berkarya namun memperoleh penghasilan demi kelangsungan hidupnya," pungkas Harry Koko Santoso.

(pri)

Penulis : Supriyanto
Editor : Supriyanto