Pertama Kali Jadi Sutradara, Junot Langsung Dipercaya Garap Video Klip Stinky

Redaksi | 2 November 2021 | 00:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Berawal dari hobi, Junot sukses memulai kariernya sebagai sutradara. Mulanya, ia menekuni pekerjaan sebagai fotografer pada 2016. Dari situ, ia menemukan passion hingga berpikir untuk serius menjadikan bidang tersebut sebagai mata pencarian. 

"Setiap moto di event itu jadi kok enak banget. Pas di NTT mulai sampingan fotografer dan di 2018 saya mulai fokus di fotografer. Baru di 2019 garap video," cerita Junot, saat berbincang dengan wartawan di Stick Studio Bekasi, Jawa Barat, belum lama ini. 

Dari sekadar jadi fotografer event, Junot mulai mendapat tawaran jadi sutradara. Tak tanggung-tanggung, ia langsung dipercaya menggarap video klip lagu "Sesuatu di Balik Hujan" milik band Stinky. Keputusan Junot untuk menerima tawaran ini terbilang cukup nekad, sebab ia belum punya banyak pengalaman. 

"Kalau gue kan apapun gue bilang bisa aja dulu. Kalau kita nggak nyoba, nggak bakalan tahu. Nah itu dadakan, tanggal 19 ditelepon, tanggal 25 langsung syuting," tuturnya. 

Edy Suryo Triputrianto, drummer Stinky, punya alasan tersendiri mengapa dirinya dan kawan-kawan memberi kepercayaan kepada Junot. "Memang kami melihat dia itu kayak pengambilan gambarmya keren. Gambarnya, angle-angle-nya juga bagus. Ini anak muda yang berbakat," puji Edy. 

Jam terbang yang terbilang minim ternyata tak jadi masalah. Edy mengaku cukup puas dengan hasil karya Junot. "Hasilnya keren. Waktu itu kami kayak langsung minta di tempat. Ini begini, ini begini. Pokoknya dadakan langsung," lanjutnya. 

Sukses Junot menggarap video klip Stinky, membuat namanya semakin dikenal di kalangan pemusik. Kepercayaan untuk menggarap video klip band besar lainnya pun berdatangan. "Setelah Stinky, gue garap Kotak, Orin, Tipe X, Ras Muhammad, jadi terus merembet lah," sebut Junot bangga. 

Untuk setiap band, Junot memberikan sentuhan yang berbeda. Yang paling pertama dilakukan Junot biasanya adalah mendengarkan lagu dan mempelajari karakternya. "Lagunya saya pelajarin. Soalnya lagu tuh kan ada racunnya tuh, feel-nya enaknya di sini. Kita coba untuk visualkan. Mood visualnya juga harus sesuai dengan lagu. Gimana caranya orang yang nonton bisa menikmati video klip dan lagunya. Nggak asal efek-efek yang keren-keren aja," urainya. 

Junot mengaku sangat menikmati profesinya saat ini. Tentunya, ia tak lupa untuk terus belajar untuk bisa mendapatkan hasil terbaik di setiap projek. "Profesi ini menjanjikan banget di tahun-tahun ke depan. Ya eranya digital, jadi kita harus terus beradaptasi," pungkas Junot, yang bisa meraup belasan hingga puluhan juta rupiah dari setiap video klip. 

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi