Sinopsis Dari Jendela SMP SCTV Hari Ini Rabu 26 Agustus 2020

Binsar Hutapea | 26 Agustus 2020 | 15:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis Dari Jendela SMP SCTV Hari Ini Rabu 26 Agustus 2020

Pemandangan bagian dalam rumah Mentari. Ada seorang anak tunanetra yang menyadari kehadiran Icha. Langsung peluk Icha. Icha jelaskan kalau dia dan kakak-kakak di situ adalah relawan. Joko dan teman-teman takjub lihat tempat itu.

Irfan ketuk-ketuk rumah Inah. Tapi tak ada suara didalam. Irfan bingung. Inah ke mana ya. Irfan pun ambil teleponnya. Dan telepon Inah. Irfan telepon. Tanya Inah di mana. Inah bilang ia ada urusan. Irfan akan jemput. Inah menolak dan mengelak kalau dia banyak urusan di luar. Banyak yang mau ia beli untuk katering. Inah bersikeras Irfan tak usah jemput.

Wulan walaupun dia sudah bisa menerima keadaannya tapi tetap saja ada hal yang tak bisa kembali seperti semula. Wulan menguatkan diri. Wulan sudah janji pada Joko, pada Mama-Papa, Kak Satria dan pada teman-teman.

Gina pulang ke rumah. Tampak muram dan sedih. Kenapa nasib cintanya benar benar-berat seperti ini. Gina sedih. Gina kaget melihat sebuah mobil di depannya. Wajah Gina langsung tegang. Dari muram berubah marah.

Seperti dugaan Gina, Zacky ternyata yang bertamu. Sedang ngobrol dengan Suti. Mereka kaget Gina muncul. Gina marah pada Suti karena ini pasti ulah Suti. Suti tetap memaksa Gina mencoba mencintai Zacky.

Lili cari-cari Ria dan dengar suara Ria lagi nyanyi, Lili cari mereka. Ria masih bersama anak-anak cowok. Lili perhatikan Indro dan juga Ria yang terlihat kompak. Indro main gitar dengan alat seadanya dan Ria nyanyi.

Inah lagi ke pengadilan mau urus surat cerai. Inah ajukan bukti-bukti kalau suaminya tak lagi kasih nafkah lahir batin. Eh Nilam lagi di sana juga. Nilam habis cek permohonan sidang perceraian dan sudah sidang pertama.

Prapto tarik Inah. Inah sentak tangan Prapto. Prapto sedih. Sebegitu bencinya Inah padanya? Inah akan mati-matian melakukan upaya agar dirinya dan Joko tak akan berurusan lagi bersama Prapto.

Lili masih cemberut disini. Bete. Kok kayak dia jadi pesakitan sendiri di situ. Di cueki. Kenapa jadi cemburuan begini gara-gara cowok enggak jelas kayak Roni. Lili mati-matian menahan diri. Ada telepon dari Satria.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor : Binsar Hutapea