Sinopsis Dari Jendela SMP SCTV Hari Ini Senin 5 Oktober 2020

Binsar Hutapea | 5 Oktober 2020 | 15:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis Dari Jendela SMP SCTV Hari Ini Senin 5 Oktober 2020

Indro tampak terpuruk jalan. Lemas sekali. Ia benar-benar merasa orang yang paling tak beruntung di dunia. Ibunya telah tiada karena ayahnya yang jahat. Indro benar-benar sesak.

Lukman sudah membawa amplop. Kematian Nilam jadi pengaruh besar buat Lukman. Ia akan dikejar rasa bersalah ini seumur hidup. Ini satu satunya cara yang bisa Lukman lakukan untuk meringankan semuanya.

Prapto masih di teras. Tertegun pegang uang. Dan mau apa orang itu taruh uang di depan pintu Inah? Prapto lagi berpikir. Saat itulah Inah, Indro dan Joko melihat kalau Prapto memegang uang dari Lukman.

Inah tak peduli. Joko juga kesal tak henti-hentinya Prapto bikin masalah. Prapto minta Joko panggil dia “ayah” tapi Joko menjawab sedih. Indro langsung masuk kamar dan sedih, merasa malu pada Joko dan Inah. Papinya seperti itu. Sama sekali tak ada rasa bersalah atas apa pun. Indro tetap merasa jadi orang paling nelangsa di dunia ini.

Gina terbangun dari tidurnya. Dan lihat Alya juga sudah tidur. Gina mau ke kamar mandi. Gina terusik dengan buku yang ada muncul di dekat tubuh Alya. Di bawah bantalnya. Gina jadi penasaran.

Linda berusaha bangunkan Lukman. Wulan dan Satria juga ada di sana. Lukman akhirnya terbangun setelah meronta-ronta. Minta maaf terus. Lukman mimpi buruk. Lukman kaget semua ada di sana. Semua salat. Wulan juga. Linda dan Satria juga. Salat subuh berjamaah.

Lukman sendiri coba tenangkan diri. Istighfar. Minta ampun pada Allah. Lukman tetap tak tenang. Stres. Inah lagi jalan. dan kaget ada mobil Irfan berhenti di depannya. Dan Irfan
pun menghampiri Inah. Lili baru paham Irfan mau ketemu Irfan. Langsung cemberut. Dan Inah melihat ekspresi ketidak ukaan Lili.

Roni, Indro, dan Joko baru tiba di sekolah. Indro tampak masih lesu. Roni menceriakan suasana. Tapi gagal, Indro masih melow.. dan muram. Indro sama sekali tak tertawa sama lelucon Roni.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor : Binsar Hutapea