[RESENSI FILM] Neerja: Kisah Nyata Aksi Heroik Pramugari Saat Pembajakan Pesawat

Panditio Rayendra | 24 Februari 2016 | 19:12 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - NEERJA, film Bollywood rilisan 2016 yang diangkat dari kisah hidup Neerja Bhanot.

Neerja Bhanot adalah seorang pramugari kelahiran India, yang dikenal publik lewat aksi heroiknya saat menggagalkan pembajakan pesawat di tahun 1986. Berbagai penghargaan, baik dari India maupun negara lain seperti Amerika Serikat, diberikan untuknya.

Film Neerja memiliki dua sisi yang sama-sama menarik. Sisi aksi dan ketegangan lewat adegan teroris yang meneror penumpang, serta sisi drama tentang kehidupan personal Neerja.

Sutradara Ram Madhvani mengawali film dengan menunjukkan hubungan Neerja dengan ibunya. Sang ibu rupanya khawatir Neerja memilih profesi sebagai pramugari, dan memintanya kembali bekerja sebagai model.

Baca: Pramugari Shalat di Dalam Pesawat Hebohkan Dunia Maya

Neerja juga diperlihatkan gagal membina rumah tangga dengan pria pilihan orangtuanya, memaksanya menerima pekerjaan sebagai pramugari untuk menyambung hidup.

Neerja bertugas sebagai kepala pramugari di penerbangan Pan Am 73, bandara Karachi, Pakistan, 5 September 1986. Berkat kejelian Neerja mengenali sosok teroris, pilot pesawat tersebut berhasil kabur, sehingga pesawat tidak bisa terbang.

Namun masalah sesungguhnya baru dimulai. Teroris menyandera lebih dari 360 penumpang di dalam pesawat. Di sinilah peran besar Neerja dimulai.

Neerja lebih dari kisah pembajakan pesawat. Memang, suasana mencekam mendominasi film berdurasi 122 menit ini. Bagaimana Neerja menenangkan pesawat sekaligus mengelabui teroris. Namun ditunjukkan juga bagaimana gelisahnya orangtua dan kekasih Neerja.

Ada pula adegan masa lalu kehidupan Neerja yang dicuplik, yang kian menambah ikatan emosional terhadap karakter Neerja Bhanot. 

Sonam Kapoor menginterpretasikan beragam ekspresi dengan kuat dan meyakinkan. Selain Sonam, scene stealer di film Neerja adalah Shabana Azmi, yang berperan sebagai Rama Bhanot, ibunya. Penjiwaan mendalam sebagai sosok ibu yang cemas akan nasib putrinya, tergambar dengan apik.

Naskah yang ditulis Saiwyn Quadras dan Sanyuktha Chawla Shaikh ini begitu rapi dan pintar mengaduk emosi. Saat Anda mengira pembajakan pesawat adalah sebuah akhir, klimaks sesungguhnya baru terasa setelahnya.

(ray/gur)

Penulis : Panditio Rayendra
Editor : Panditio Rayendra