RESENSI FILM Death Wish, Misi Balas Dendam Bruce Willis
TABLOIDBINTANG.COM - Bagaimana bila polisi tidak kunjung menyelesaikan kasus kriminal? Apakah masyarakat biasa boleh turun tangan? Pertanyaan ini menjadi dasar cerita film Death Wish.
Film Death Wish dimulai dengan kehidupan nyaris sempurna Dokter Paul Kersey (Bruce Willis). Kariernya sukses dan kondisi finansialnya serba berkecukupan. Paul Kersey juga memiliki istri dan anak yang begitu mencintainya, yaitu Lucy (Elizabeth Shue) serta Jordan (Camila Morrone).
Kehidupan Paul sayangnya berubah drastis ketika sebuah perampokan terjadi dalam rumah. Paul kehilangan Lucy yang tertembak. Sementara Jordan tak sadarkan diri dan menderita koma.
Paul sedih sekaligus frustrasi. Paul merasa gagal sebagai laki-laki karena tidak bisa melindungi keluarganya. Kekesalan Paul bertambah ketika polisi kesulitan menemukan pelaku perampokan tersebut. Kondisi ini bukanlah hal asing karena masih banyak kasus lain yang belum bisa dituntaskan polisi.
Rasa frustrasi dan kesal mendorong Paul berbuat hal nekat. Paul berusaha mencari pelaku perampokan sendiri sambil menolong masyarakat lain. Berbekal senjata bekas dan hoodie untuk menutupi identitasnya, Paul mulai memberantas kejahatan. Sosoknya dijuluki Malaikat Pencabut Nyawa.
Seiring dengan aksi Paul, polisi serta masyarakat mulai penasaran dengan identitas Malaikat Pencabut Nyawa. Mampukah Paul menemukan pelaku perampokan tanpa membiarkan identitasnya terbongkar?
Alur cerita film Death Wish sebenarnya tergolong klise. Aksi balas dendam seseorang kerap menjadi tema utama deretan film action dan thriller. Tidak ada twist mencengangkan di tengah kisah.
Meski begitu, penulis skenario Joe Carnahan mampu memberikan pendekatan segar dalam pengisahannya. Joe Carnahan mengambil deretan elemen yang dekat dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya adalah penggunaan media sosial. Ini membuat Death Wish terlihat lebih menarik serta mengerikan. Ternyata aksi kriminal begitu mudah terjadi di dunia nyata.
Pengisahan Death Wish didukung oleh penyutradaraan baik Eli Roth. Ketegangan dalam setiap adegan terasa. Kemudian film ini juga sarat adegan sadis sehingga tidak diperbolehkan untuk anak di bawah umur.
Dari segi pemain, Bruce Willis membuktikan jika usia 62 tahun bukanlah masalah. Bruce Willis mampu tampil karismatik sebagai sang Malaikat Pencabut Nyawa sekaligus lucu sebagai Paul yang masih mempelajari dua profesinya.
(dira/ray)
-
Film Tv Musik
Ghosbuster: After Life, Menangkap Hantu dengan Cara Anak-anak
SupriyantoKamis, 2 Desember 2021 -
Film Tv Musik
Resensi Film BOMBSHELL: Kolaborasi Apik Charlize Theron, Nicole Kidman, Margot Robbie
Panditio RayendraSabtu, 28 Desember 2019 -
Film Tv Musik
Resensi Film IP MAN 4: THE FINALE, Pertarungan Sang Guru di Amerika
Panditio RayendraSabtu, 28 Desember 2019 -
Film Tv Musik
Resensi Film CATS: Senandung Cetar, Emosi Datar
Panditio RayendraJumat, 27 Desember 2019 -
Film Tv Musik
RESENSI FILM Jumanji: The Next Level, Petualangan Seru dan Kisah Persahabatan yang Hangat
Panditio RayendraRabu, 4 Desember 2019 -
Film Tv Musik
Resensi Film LAST CHRISTMAS: Belajar Menghargai Hidup
Panditio RayendraJumat, 29 November 2019 -
Film Tv Musik
Resensi Film KNIVES OUT: Misteri Kematian Penulis Terkenal yang Digarap dengan Baik
Panditio RayendraKamis, 28 November 2019 -
Film Tv Musik
Resensi Film 21 BRIDGES: Antara Penegak Hukum, Kurir Narkoba dan Intrik Kotor
Panditio RayendraSelasa, 26 November 2019 -
Film Tv Musik
RESENSI FILM The Good Liar: Tipuan Menawan Ian McKellen dan Helen Mirren
Panditio RayendraJumat, 22 November 2019