[RESENSI] The Grinch, Perubahan Batin Pada Malam Natal
TABLOIDBINTANG.COM - Delapan belas tahun setelah How The Grinch Stole Christmas dirilis dan membawa pulang Piala Oscar kategori Penata Rias terbaik, Universal Pictures memperkenalkan The Grinch dalam format animasi.
Bermaksud merangkul segmen yang lebih luas, The Grinch menampilkan Natal dari sudut pandang makhluk berbulu hijau yang hidup bersama seekor anjing, Max.
Grinch yang benci Natal berencana menghancurkan pesta Natal suku Who dan merusak citra sinterklas. Biasanya, sinterklas datang membawa hadiah.
Tapi Grinch yang menyamar menjadi sinterklas malah mencuri semua hadiah. Ada 230 rumah di perkampungan suku Who yang hendak dirampok Grinch. Ketika menyatroni rumah terakhir, Grinch dipergoki pemilik rumah, Cindy Lou Who (Cameron). Grinch menanyai Cindy, hadiah apa yang diinginkannya.
Cindy tidak meminta barang. “Ibuku sendirian. Ia bekerja sambil mengurusku dan adik-adik. Aku ingin dia bahagia,” pinta bocah berambut pirang itu. Jawaban ini membuat Grinch terperenyak. Dengan sejumlah trik, ia kabur dan tetap membawa seluruh aksesori Natal di rumah Cindy. Namun permintaan bocah itu terngiang-ngiang di telinga, pikiran, dan hati Grinch.
Bagi kami, film animasi tidak perlu menggambarkan proses detail. Anak-anak butuh cerita ringkas, dengan emosi yang terjaga, dan pesan moral seputar kebaikan hati.
The Grinch terlalu detail menjelaskan jatuh bangun karakter utama menghancurkan pesta Natal dan menjelma menjadi sinterklas. Andainya proses detail dianggap penting, mestinya upaya-upaya yang gagal itu dilapisi selera humor yang rapat agar tidak membosankan.
Sayang, lelucon yang dilempar sineas Yarrow dan Scott kerap berakhir garing. The Grinch baru memanas setelah karakter utama mengeksekusi rencana. Beruntung, akhir film ini menyisakan momen mengharukan. Setelah terseok-seok mengikuti polah tokoh utama, kami berlinang saat di akhir kisah, pintu rumah Grinch diketuk.
Terlepas dari kelemahan dalam bercerita, film ini memperlihatkan perkembangan karakter Grinch dengan gamblang. Sebagai penjahat yang jadi tokoh utama, ia punya alasan untuk berbuat onar dan mengalami perubahan hati. Bagaimanapun, proses ini tetap mengesankan!
Pengisi suara : Benedict Cumberbatch, Rashida Jones, Cameron Seely, Kenan Thompson
Poduser : Janet Healy, Christopher Meledandri
Sutradara : Yarrow Cheney, Scott Mosier
Penulis : Michael LeSieur, Tommy Swerdlow
Produksi : Universal Pictures, Illumination Entertainment
Durasi : 1 jam, 30 menit
(wyn / gur)
-
Film Tv Musik
Ghosbuster: After Life, Menangkap Hantu dengan Cara Anak-anak
SupriyantoKamis, 2 Desember 2021 -
Film Tv Musik
Resensi Film BOMBSHELL: Kolaborasi Apik Charlize Theron, Nicole Kidman, Margot Robbie
Panditio RayendraSabtu, 28 Desember 2019 -
Film Tv Musik
Resensi Film IP MAN 4: THE FINALE, Pertarungan Sang Guru di Amerika
Panditio RayendraSabtu, 28 Desember 2019 -
Film Tv Musik
Resensi Film CATS: Senandung Cetar, Emosi Datar
Panditio RayendraJumat, 27 Desember 2019 -
Film Tv Musik
RESENSI FILM Jumanji: The Next Level, Petualangan Seru dan Kisah Persahabatan yang Hangat
Panditio RayendraRabu, 4 Desember 2019 -
Film Tv Musik
Resensi Film LAST CHRISTMAS: Belajar Menghargai Hidup
Panditio RayendraJumat, 29 November 2019 -
Film Tv Musik
Resensi Film KNIVES OUT: Misteri Kematian Penulis Terkenal yang Digarap dengan Baik
Panditio RayendraKamis, 28 November 2019 -
Film Tv Musik
Resensi Film 21 BRIDGES: Antara Penegak Hukum, Kurir Narkoba dan Intrik Kotor
Panditio RayendraSelasa, 26 November 2019 -
Film Tv Musik
RESENSI FILM The Good Liar: Tipuan Menawan Ian McKellen dan Helen Mirren
Panditio RayendraJumat, 22 November 2019