RESENSI FILM Child's Play: Pesta Darah Si Boneka Sadis
TABLOIDBINTANG.COM - Boneka Chucky kembali menebar teror dalam Child's Play yang segera tayang di bioskop Indonesia. Child's Play dibuat berdasarkan film klasik berjudul sama yang rilis pada tahun 1988.
Child's Play berkisah tentang Andy (Gabriel Bateman), bocah dengan gangguan pendengaran berusia 13 tahun yang tinggal bersama sang ibu, Karen (Aubrey Plaza). Mereka baru saja pindah dan masih dalam tahap adaptasi. Karen yang bekerja sebagai pramuniaga di sebuah pusat perbelanjaan, merasa cemas karena Andy tidak punya teman bermain. Andy juga berjarak dengan ibunya karena tak cocok dengan Shane (David Lewis), kekasih Karen. Andy kerap melihat Buddi di ponselnya, boneka canggih dengan harga mahal yang sedang popular di kalangan anak-anak. Saat seorang pembeli mengembalikan boneka Buddi ke gerai tempatnya bekerja, Karen kemudian memberikannya untuk Andy.
Andy merasa senang mendapat boneka yang dapat diajak bicara. Boneka yang minta dipanggil Chucky (diisi suara Mark Hamill) itu selalu berusaha memenuhi permintaan Andy. Masalah muncul setelah Chucky melakukan kekerasan bahkan pembunuhan, kepada mereka yang dianggapnya telah menyakiti Andy.
Child's Play versi 2019, meski ada beberapa modifikasi, masih setia dengan premis aslinya. Jika versi asli lebih beraroma mistis, maka teror boneka di Child's Play versi reboot ini dikaitkan dengan teknologi.
Child's Play yang naskahnya ditulis Tyler Burton Smith ini tidak banyak memberikan kejutan dari segi jalan cerita. Anda seolah bisa menebak siapa karakter yang nyawanya diincar oleh Chucky. Yang membuat penasaran adalah bagaimana cara Chucky membantai korbannya. Sutradara Lars Klevberg menampilkan adegan sadis dan berdarah-darah. Tidak sekadar sadis, setiap kematian diberikan proses yang cukup lama sehingga berpotensi membuat penonton merasa ngilu, khususnya jika Anda tidak kuat dengan darah dan kekerasan. Ilustrasi musik yang digubah Bear McCreary kian menambah atmosfer tegang dalam film berdurasi 90 menit ini.
Versi reboot ini cukup menghibur dan membangkitkan nostalgia pada Child's Play orisinal. Hanya saja jalinan emosi antara ibu dan anak kurang terasa dibandingkan versi lawas. Aubrey Plaza cukup meyakinkan sebagai orang tua tunggal yang lelah dan tertekan dengan kehidupannya, tapi tak terasa meyakinkan ketika berinteraksi dengan Gabriel Bateman. Namun jika Anda pencinta slasher yang ingin bersenang-senang dengan pesta darah, hal ini tak terlalu mengganggu dan membuat Chucky tetap seru ditonton.
(ray / ray)
-
Film Tv Musik
Ghosbuster: After Life, Menangkap Hantu dengan Cara Anak-anak
SupriyantoKamis, 2 Desember 2021 -
Film Tv Musik
Resensi Film BOMBSHELL: Kolaborasi Apik Charlize Theron, Nicole Kidman, Margot Robbie
Panditio RayendraSabtu, 28 Desember 2019 -
Film Tv Musik
Resensi Film IP MAN 4: THE FINALE, Pertarungan Sang Guru di Amerika
Panditio RayendraSabtu, 28 Desember 2019 -
Film Tv Musik
Resensi Film CATS: Senandung Cetar, Emosi Datar
Panditio RayendraJumat, 27 Desember 2019 -
Film Tv Musik
RESENSI FILM Jumanji: The Next Level, Petualangan Seru dan Kisah Persahabatan yang Hangat
Panditio RayendraRabu, 4 Desember 2019 -
Film Tv Musik
Resensi Film LAST CHRISTMAS: Belajar Menghargai Hidup
Panditio RayendraJumat, 29 November 2019 -
Film Tv Musik
Resensi Film KNIVES OUT: Misteri Kematian Penulis Terkenal yang Digarap dengan Baik
Panditio RayendraKamis, 28 November 2019 -
Film Tv Musik
Resensi Film 21 BRIDGES: Antara Penegak Hukum, Kurir Narkoba dan Intrik Kotor
Panditio RayendraSelasa, 26 November 2019 -
Film Tv Musik
RESENSI FILM The Good Liar: Tipuan Menawan Ian McKellen dan Helen Mirren
Panditio RayendraJumat, 22 November 2019