3 Kebiasaan Negatif dari Putus Cinta di Era Digital dan Media Sosial

TEEN.CO.ID | 11 April 2017 | 20:20 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Bagi kaum milenial yang aktif berinternet, media sosial tentu jadi barang penting untuk menjalin perteman ataupun merefleksikan kehidupan pribadi, termasuk hubungan percintaan.

Media sosial jadi media andalan kita untuk curhat saat lagi PDKT, kode-kode ke gebetan, share kebahagian dengan pasangan, juga saat sedang putus cinta. Bahkan tolak ukur keberhasilan move on pasca putus pun kadang dapat dilihat dari aktivitas seseorang di akun media sosalnya.

Selain itu, berikut ini beberapa fakta menarik dari fenomena putus di era digital.

Media Sosial membuat Susah Move on

Jika dulu kita tidak pernah tahu upaya move on seseorang paca putus cinta, sekarang hal ini bisa dengan mudah kita lihat dari media sosialnya. Unfriend atau unfollow mantan, mengapus semua foto bersama mantan jadi hal biasa dilakukan untuk mengukuhkan status kandasnya sebuah hubungan.

Meskipun menurut survey match.com, sekitar 73 persen responden mengaku lebih bahagia ketika tidak lagi berhubungan dengan mantan, tapi hal tersebut tidak menyurutkan keinginan seseorang untuk stalking kegiatan mantan lewat medsosnya. Hal inilah yang memperberat upaya melupakan mantan ataupun menghambat kita melakukan hal lain yang lebih berguna.

Mendorong Upaya Berbohong pada Diri Sendiri

Saat menghadapi situasi berat sepeti putus cinta, seseorang jadi lebih sensitif sehingga tak jarang membuat mereka melakukan tindakan impulsif lewat medsos untuk menutupi kesedihannya. Misalnya, saat tidak bisa menerima kanyataan bahwa mantan sudah punya kehidupan lebih baik, seseorang bisa memposting hal-hal 'bahagia' untuk membohongi diri sendiri ataupun melakukannya dengan alasan untuk membut iri mantan.

Melakukan hal seperti ini menandakan nilai diri atau self esteem kita kurang karena membutuhkan pengakuan orang lain, bahkan untuk perasaan yang harusnya menjadi urusan pribadi kita.

Jadi Ajang Bersaing dengan Mantan

Tidak sedikit yang menganggap memutuskan hubungan dengan mantan lewat memblok atau meng-unfriend adalah cara tepat untuk melupakan hal yang menyakitkan. Namun ada kalanya seseorang tetap berteman dengan mantan agar tidak dianggap childish, menujukkan itikad baik bahwa mereka baik-baik saja dan tetap menjadi teman, atau parahnya mereka melakukannnya hanya sebagai ajang bersaing dengan mantan.

Misalnya memposting sesuatu hanya untuk membuat mantan cemburu, menuliskan status bernada negatif sebagai ungkapan kekecewaan, ataupun hal lain yang justru mendorong kita melakukan persaingan tidak sehat dengan mantan karena prasangka negatif dan pikiran jelek diri sendiri.

Setiap orang memang punya kebebasan mengekspresikan diri termasuk lewat media sosialnya. Namun perlu dingat bahwa kita juga harus  tahu konsekuensi dan bertanggung jawab atas semua hal yang kita unggah. Jangan sampai media sosial hanya akan membuat sedihnya putus cinta jadi berkepanjangan ya.

 

TEEN.CO.ID

 

Penulis : TEEN.CO.ID
Editor : TEEN.CO.ID