Gelar Batik Nusantara 2017 Usung Pesona Batik Warna Alam

Romauli Gultom | 8 Juni 2017 | 03:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tren pembuatan batik dengan warna alam rupanya telah tergeser dengan hadirnya pewarnaan kimiawi.

Hal itulah yang mendorong Yayasan Batik Indonesia kembali mengusung tema besar Pesona Batik Warna Alam dalam "Gelar Batik Nusantara 2017" ke-10 yang dihelat di Jakarta Convention Center pada tanggal 7-11 Juni 2017.

Erna Giatna, Ketua GBN 2017 mengatakan, tema besar kali ini adalah mengangkat keindahan batik pewarna alam.

"Tema ini diusung karena melihat sejarah dalam perkembangan Batik di Indonesia awal mulanya mengambil pewarnaan dari keanekaragaman hayati, seperti kayu, daun, buah hingga bunga dan tanaman lain, yang bisa dibuat warna untuk batik," ujar Erna Giatna dalam konferensi pers di JCC, Rabu (7/6).

Namun, seiring berkembangnya waktu, teknik pewarnaan alami telah tergeserkan dengan pewarnaan kimiawi.

Padahal, dijelaskan Nita Kenzo, dahulu masyarakat belum mengenal pewarna batik kimia. Sehingga, mereka mencari akal untuk mendapatkan warna yang diinginkan yaitu dengan memanfaatkan lahan dan tumbuh-tumbuhan. Diantaranya ada kulit pohon mahoni, duwet, tingi, jambal, tegeran, daun indigo, daun mangga, secang dan masih banyak lagi.

"Untuk itu, marilah kita kembali menggali kearifan leluhur dan melestarikan batik Indonesia dengan menggunakan pewarna alam yang ramah lingkungan. Dengan demikian batik Indonesia mampu bersaing di pasar global," harapnya.

 

(uli / gur)

 

Penulis : Romauli Gultom
Editor : Romauli Gultom