Mengenal Tradisi Minum Teh di Indonesia dan Manfaatnya

Romauli Gultom | 27 Juni 2019 | 09:52 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Meskipun tradisi minum teh bukan berasal dari Indonesia, tetapi aktivitas minum teh telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. 

Minum teh menjadi momen yang umumnya kita temui di tengah keluarga. Di pagi hari saat sarapan, hingga saat ngobrol bersama teman maupun sahabat. Kebiasaan minum teh ini memiliki fungsi sosial, yaitu untuk bersosialisasi, ngobrol dan berdiskusi. 

Bicara soal ramuan teh, biasanya teh dicampur dengan kuncup melati agar menghasilkan wangi yang lebih enak. 

Penambahan kuncup melati ini dikarenakan daun teh yang beredar di masyarakat Indonesia pada saat itu bukanlah kualitas yang terbaik, karena daun teh dengan kualitas terbaik atau premium diekspor ke Eropa. Kekhasan rasa teh pada masa itu adalah sepet, kental, dan beraroma melati. 

"Orang kita kan suka yang aromatik dari wangi bunga melati dengan perpaduan rasa sepet dan manis. Rasa teh yang manis itulah yang banyak disukai," ujar Ratna Somantri selaku pakar teh Indonesia dalam peluncuran Legit Kental di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (28/6).

Ratna menambahkan, minum teh akan terasa lebih enak dengan gula batu. "Gula batu lebih murni, jadi terasa lebih legit. Tapi, sebaiknya cara meminum teh dengan gula batu tidak diaduk sehingga akan terasa sepet pertama kali minum dan selanjutnya terasa manis," jelasnya.

Dalam tradisi minum teh masyarakat Indonesia, lanjutnya, khususnya di Pulau Jawa, ada semacam standar bagi cita rasa teh berkualitas. Cita rasa teh asli Indonesia yang berkualitas harus memenuhi kriteria legit dan kental. 

Untuk mengangkat tradisi minum teh tersebut, OT Group meluncurkan produk Legit Kental, teh dalam kemasan premium yang digali dari akar tradisi masyarakat Indonesia.

"Kami menghadirkan kembali karakter teh yang sepet dan wangi seperti teh tradisi leluhur Indonesia yang bercita rasa tinggi. Daun teh premium mengandung zat antioksidan, thearubigins, dan thearuflavins, dimana zat-zat tersebut berkhasiat sebagai anti inflamasi yang menghambat generasi radikal bebas," jelas Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group.

Penulis : Romauli Gultom
Editor : Romauli Gultom