Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Tetap Bergulir di Tengah Pandemi Covid-19
TABLOIDBINTANG.COM - Memasuki tahun kedua, pandemi Covid-19 belum reda. Beberapa pekan terakhir, jumlah kasus baru memecahkan rekor. Ini direspons pemerintah Indonesia dengan penerapan PPKM Darurat sejak 3 Juli 2021. Wabah dan PPKM Darurat berdampak ke berbagai sektor termasuk pendidikan. Sistem belajar mengajar dilakukan daring. Ini memantik tantangan baru. Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB, yakni UNESCO menyebut hampir 300 juta siswa di dunia terganggu kegiatan sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan akibat pandemi Covid-19.
Salah satu program yang terancam terhambat akibat pandemi Covid-19 yakni Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada 2020, Program Kampus Merdeka memiliki beragam agenda kerja dari Kampus Mengajar, Magang, Studi Independen, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Indonesian International Student Mobility Awards, KKN Tematik, Proyek Kemanusiaan, Riset, hingga Wirausaha.
Sayang, keberlangsungan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka terancam berbagai keterbatasan akibat lahirnya sejumlah kebijakan selama pandemi Covid-19. Ini dibahas dalam webinar “Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di Masa Pandemik: Quo Vadis?” yang digelar Swiss German University, 15 Juli 2021. Sub Koordinator Kerja Sama Ditjen Dikti Kemendikbud-ristek RI, Firman Hidayat SS, MS.i., dan Wakil Rektor Bidang Akademik Swiss German University, Dr. Irvan S. Kartawiria, S.T., M.Sc., hadir sebagai narasumber.
“Kami terus membantu universitas dan mahasiswanya belajar, mengajar, dan magang dari rumah untuk mempraktikkan konsep Merdeka Belajar. Semua program yang dilakukan kemendikbudristek ini, bisa dilakukan via daring. Dengan begitu tidak akan meningkatkan penyebaran virus di masa pandemi,” kata Firman. Ia berharap program Kampus Merdeka bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan menumbuhkan inovasi baru untuk Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Irvan menyebut implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka selama pandemi telah dilakukan dengan baik oleh Swiss German University. Salah satunya, melalui program serupa pertukaran pelajar dan magang ke luar negeri. Tahun lalu, 46 mahasiwa SGU mengikuti pertukaran pelajar di Jerman dan Swiss ketika pandemi terjadi. Kuliah dilakukan hibrid di kampus-kampus mitra. Magang mengombinasikan WFH dan WFO dengan pengawasan ketat dari kantor perwakilan SGU di Jerman. “Seluruh mahasiswa menyelesaikan program dan kembali dengan selamat ke Tanah Air,” urai Irvan.
-
Berita
Awal Ketertarikan Rahma Agustina pada Teknologi hingga Berkarier di Perusahaan Software Terkemuka
RedaksiSenin, 1 Agustus 2022 -
Gaya Hidup
Rahasia Memilih Kursus Bahasa Inggris Online yang Berkualitas
tabloidbintang.comMinggu, 31 Juli 2022 -
-
Gaya Hidup
NILAI CINTA DARI RUMAH Go'A, Memotret Dedikasi Dik Doank Terhadap Dunia Pendidikan
tabloidbintang.comSelasa, 5 Juli 2022 -
Gaya Hidup
Kisah Inspiratif Pemuda Asal Bone Raih Gelar Master of Science di Kagawa Nutrition University
tabloidbintang.comRabu, 29 Juni 2022 -
Film Tv Musik
Kerja Bareng ILUNI FIB UI dan PPKB FIB UI, Gerakan Literasi Anak dan Remaja (GELAR) Kembali Diselenggarakan
tabloidbintang.comJumat, 24 Juni 2022 -
Gaya Hidup
Ingin Sekolah di Luar Negeri? Ini Program Studi yang Jadi Pilihan dan Persiapannya
tabloidbintang.comKamis, 9 Juni 2022 -
Gaya Hidup
Berbagi 1.000 Buku Untuk Rayakan Hari Buku Nasional 2022
tabloidbintang.comSenin, 23 Mei 2022 -
Gaya Hidup
Survei Sebut Indonesia Peringkat ke-7 Paling Rendah di Kategori Matematika
tabloidbintang.comSenin, 16 Mei 2022