5 Hal Yang Patut Dimiliki Rumah Sehat di Tengah Pandemi Covid-19, Apa Saja?

Yoga Prakoso | 3 September 2021 | 21:27 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kesadaran masyarakat Indonesia terkait pentingnya gaya hidup sehat menguat di tengah pandemi Covid-19. Karenanya, penting untuk memiliki hunian yang sehat. Ini terungkap di webinar “Hidup Sehat di Rumah Sehat bersama Pasadena Residences,” Jumat (3/9/2021). Direktur Marketing and Sales Paramount Land, M. Nawawi, menyebut cara pandang masyarakat saat beli rumah berubah. Sebelum wabah Corona, keindahan, keamanan, kenyamanan, hingga letak adalah prioritas. “Kini paling prioritas kesehatan,” katanya. Webinar kemudian membahas 5 hal yang patut dimiliki oleh rumah sehat. Apa saja?

Pertama, ruang harus memadai mengingat rumah adalah “wadah” untuk aktivitas sehari-hari para penghuninya. Yang terkait erat dengan ruang, desain yang membangkitkan rasa nyaman. Kedua, hadirnya sinar matahari, udara, dan air bersih. Ketiganya elemen penting yang dibutuhkan makhluk hidup termasuk manusia. Master of Nutricional Medicine Seraphim Medical Center, dr. Widya Murni, MARS, Dipl of IHS, menyatakan, “Harus ada ventilasi udara yang menyalurkan sinar matahari setiap hari. Kalau ada kamar tambahan, lebih baik. Ini untuk ruang isolasi mandiri jika ada anggota keluaga yang terinfeksi Covid-19.”

Ketiga, rumah yang sehat harus aman, baik di dalam maupun luar. Keempat, akses menuju fasilitas umum termasuk apotek dan rumah sakit dekat. Di tengah pandemi yang tak kunjung berakhir, respons cepat saat ada anggota keluarga yang sakit sangat penting. “Rumah sehat juga harus memiliki jarak yang dekat dengan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit hingga apotek,” ungkap Direktur Paramount Land, Aryo T. Ananto. Kelima, teknologi tambahan untuk menunjang kesehatan dan aktivitas para penghuni rumah.

Merespons kebutuhan ini, perumahan Pasadena dari Paramount Land dilengkapi sejumlah teknologi mutakhir dari sistem smart home, water heater tenaga solar, hingga detector CO2, yakni smart air ventilation yang mengeluarkan karbon dioksida dari dalam kamar kemudian menggantinya dengan udara bersih. “Kamar adalah area yang sering disinggahi penghuni dan mutlak membutuhkan udara bersih. Setelah berkegiatan, orang beristirahat di kamar tidur. Ini memicu penumpukan karbon dioksida. Karenanya, dibutuhkan detector CO2,” urai Nawawi.

Penulis : Yoga Prakoso
Editor : Yoga Prakoso