Kiat Penting utuk Yang Masih WFH, Dari Mengatasi Sakit Pinggang Sampai Burnout
TABLOIDBINTANG.COM - Beberapa daerah memang sudah turun level dari PPKM level 4 ke level 3. Sejumlah aturan pun mulai longgar. Namun, kebijakan work from home (WFH) masih diterapkan oleh mayoritas perusahaan sektor non-esensial.
Nah, berikut ini tips mengatasi keluhan kesehatan yang kerap muncul selama WFH, seperti gangguan mata dan sakit pinggang. Terlebih lagi, terlalu lama bekerja dari rumah kerap menimbulkan kondisi burnout atau kelelahan mental.
Mata lelah dan sakit pinggang
Kondisi mata lelah dan sakit pinggang merupakan masalah yang sering dialami oleh para pekerja yang melakukan pekerjaannya dari rumah atau work from home. Pasalnya, jam kerja WFH sering tak menentu dan kerap membuat karyawan bekerja lebih lama daripada ketika bekerja di kantor.
Faktor kondisi mata lelah ini biasanya terjadi karena terlalu lama menatap layar laptop, gadget atau ponsel hingga layar komputer. Sedangkan sakit pinggang, terjadi karena duduk yang terlalu lama sehingga pinggang terasa kaku, nyeri, ngilu dan sakit.
Ahli kesehatan sekaligus penulis buku Jurus Sehat Rasulullah, dr Zaidul Akbar memberikan tips sehat cara mengatasi mata lelah dan sakit pinggang karena WFH.
Hal pertama yang dilakukan, dr. Zaidul Akbar menyarankan Anda untuk melakukan olahraga ringan di sela-sela waktu istirahat. Olahraga ringan ini disarankan bisa dilakukan per satu jam sekali. Cara ini, bisa dilakukan dengan turun dari kursi lalu Anda melakukan stretching sebentar.
Anda juga bisa latihan bola mata untuk menghindari mata lelah dan memperkuat otot mata, caranya seperti melihat benda yang jauh di sekitarnya dan melihat tumbuhan-tumbuhan hijau di sekitar rumah.
Melihat benda dengan jarak jauh juga melihat tumbuhan-tumbuhan hijau dapat mengimbangi otak dan mata dari dampak buruk gelombang elektromagnetik seperti blue light yang dipancarkan dari layar perangkat digital seperti televisi, laptop, PC, smartphone, tablet, dan perangkat lainnya.
Tak hanya itu, Anda bisa melakukan pijatan ringan atau massage di daerah mata berfungsi agar mata tidak lelah. Selain disebabkan oleh otot mata, mata yang lelah juga bisa disebabkan oleh pancaran radiasi.
Burnout
Tumpukan pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah di saat yang bersamaan dapat memicu burnout dan mengganggu kesehatan mental. Psikolog Industri Organisasi, Kiky Dwi Saraswati mengungkap ada beberapa cara yang bisa dilakukan seseorang agar tak mengalami kondisi ini.
Dia mengimbau untuk memulai bekerja dengan pengelolaan waktu yang tepat. Pastikan untuk mulai dan berhenti kerja tepat waktu karena kelebihan atau kekurangan waktu bukan hal yang baik untuk kesehatan mental anda.
Bagi pula waktu untuk bekerja dan mengurus rumah sehingga Anda tetap fokus dalam bekerja. Selain itu, jangan ragu untuk berbagi tugas atau mendelegasikan tugas kepada orang lain baik di kantor maupun di rumah. Dengan begitu, pekerjaan tidak menumpuk dan bisa selesai dengan cepat.
Intinya, lata Kiky, adalah agar tidak merasa tertekan dengan beban pekerjaan yang berlebih. Cari aktivitas atau program-program yang bisa membantu Anda 'melarikan diri' sejenak dari tumpukan pekerjaan. Anda bisa menonton serial yang anda sukai, berolahraga, berkebun atau bahkan bisa mulai melakukan yoga di rumah.
Sementara itu, ahli kesehatan jiwa dr Erickson Arthur Siahaan, mengatakan suasana bekerja yang itu-itu saja dalam rumah bisa menimbulkan kebosanan dan ujung-ujungnya tingkat stres itu meningkat karena tubuh itu dan kondisi otak tidak mampu mengatasi akumulasi yang terjadi berulang kali terjadi.
Dia pun menyarankan untuk membuat jadwal secara teratur secara teratur 24 jam, misalnya dari bangun pagi, makan, bekerja sampai jadwal istirahat. Dia pun menekankan bahwa waktu beristirahat dan waktu tidur itu juga perlu. Tidur yang berkualitas 8 jam sehari.
Kemudian hal yang dapat dilakukan saat mengalami burnout adalah melakukan hobi di sela-sela WFH. Seperti memasak, mendengarkan musik, bernyanyi, atau menonton film.
Ia pun mengingatkan, agar jangan lupa juga mengkonsumsi makanan sehat, bergizi seimbang seperti buah-buahan, sayuran hijau dan hindari juga makanan makanan yang siap saji.
Minum susu atau vitamin dan juga jangan lupa untuk berolahraga lalu bayangkan juga tempat-tempat yang bisa membuat lebih bahagia atau lebih rileks.
Selain itu, berpikiri positif juga bisa mengurangi gejala cemas. Namun bila hal tersebut juga tidak cukup, Anda disarankan untuk memanfaatkan layanan konsultasi dengan dokter ahli.
-
Peristiwa
Sejak 18 Oktober Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak Terus Menurun
RedaksiSenin, 7 November 2022 -
Gaya Hidup
Teknologi Makin Canggih, Midea Luncurkan Robot Pembantu Ibu Rumah Tangga
RedaksiSenin, 7 November 2022 -
-
-
Gaya Hidup
Aktivitas Padat Bikin Kaum Milenial Abai dengan Imun Tubuh
RedaksiJumat, 4 November 2022 -
-
Gaya Hidup
Indonesia Fitness Summit 2022, Dorong Kesadaran Masyarakat untuk Berolahraga
RedaksiSelasa, 1 November 2022 -
Peristiwa
200 Vial Fomepizole Tiba di Indonesia, Didistribusikan ke Seluruh Rumah Sakit Rujukan
RedaksiSenin, 31 Oktober 2022 -
Gaya Hidup
Mengenal Erotomania Syndrome, Halusinasi Akan Cinta
Vallesca SouisaMinggu, 30 Oktober 2022