Pentingnya Peran Ibu untuk Mencegah Stunting pada Anak 

tabloidbintang.com | 11 Maret 2022 | 11:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Masalah stunting di Indonesia masih membutuhkan penanganan yang tepat. Dibutuhkan komitmen tinggi dari semua pihak, terlebih prevalensi stunting pada balita menurut SSGI 2021 masih sebesar 24,4 persen. 

Bukan hanya pemerintah, pihak swasta dan masyarakat pun harus turun tangan dalam upaya memutus rantai stunting, khususnya peran ibu sangatlah penting.

Menurut Ketua Departemen Ilmu Gizi FKUI, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, SpGK, ibulah yang biasanya mengurus makanan anak sehari-hari, meski peran ini bisa dilakukan bersama ayah. Ibu biasanya berperan membuat jadwal makan anak, memilih jenis makanannya, mengolahnya, menyajikannya, bahkan memberikan makanan tersebut kepada anak.

“Jadi, tidak berlebihan jika dibilang bahwa kunci pemenuhan nutrisi yang optimal pada anak adalah ibu,” jelas dr. Nurul.

Pemenuhan nutrisi anak ini sangat penting dalam gerakan ‘Bersama Cegah Stunting’. Pasalnya, ketika nutrisi anak tidak terpenuhi dalam jangka panjang, anak bisa mengalami stunting sehingga kemampuan motoriknya lambat, perkembangan otaknya tidak optimal, imunitasnya rendah, dan anak rentan mengalami infeksi. Dampak buruk inilah yang harus dicegah sedini mungkin.

Untuk mencegah stunting, lanjut dr. Nurul, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh ibu maupun keluarga pada umumnya. Pertama, memantau asupan nutrisi, terutama di 1000 HPK, yakni dimulai dari masa kehamilan ibu sampai anak berusia 2 tahun.

Kedua, selalu memantau berat badan anak dan melakukan skrining anemia. Ketiga dengan memberikan ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan, dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI dan makanan keluarga sesuai pedoman Isi Piringku.

Keempat, mengikuti program imunisasi, setidaknya imunisasi dasar sesuai panduan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan kelima adalah mencari informasi kesehatan dari sumber terpercaya agar tidak gampang percaya HOAX.

“Jika berat badan anak stuck dan tumbuh kembangnya tidak sesuai usia, segera berkonsultasi dengan dokter. Lebih cepat masalah pada anak diketahui, lebih cepat pula status gizinya dapat diperbaiki sehingga anak dapat terhindar dari stunting,” saran dr. Nurul.

Mendukung pencegahan stunting pada anak, Danone Indonesia berkolaborasi dengan Komunitas Ibu Canggih melalui Program Isi Piringku untuk mengajak para ibu menjadi garda terdepan dalam Bersama Cegah Stunting. 

Para ibu dinilai menjadi kunci pemenuhan nutrisi si Kecil, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang merupakan masa emas dari tumbuh kembang anak.

“Kami sangat mendukung dan berkomitmen untuk penyebarluasan informasi dan edukasi masyarakat terkait pencegahan stunting ini. Tentunya, ini tidak dapat dilakukan sendiri, namun dengan kolaborasi multi-pihak, antara pemerintah hingga masyarakat luas, terutama keluarga dan khususnya para ibu,” kata Health & Nutrition Sr. Manager Danone Indonesia, Rizki Pohan, dalam Instagram Live  ‘Peran Ibu dalam Memenuhi Nutrisi pada Anak’, belum lama ini. 

Gerakan #BersamaCegahStunting sendiri digaungkan  sejalan dengan visi misi One Planet One Health, di mana kesehatan bumi dan kesehatan manusia saling berkaitan. 

Penulis : tabloidbintang.com
Editor : tabloidbintang.com