Waspada, Kesemutan Bisa Jadi Gejala Awal Stroke!
TABLOIDBINTANG.COM - Penyakit stroke merupakan salah satu dari tiga penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia dan juga penyebab kecacatan utama pada penderita usia dewasa bahkan pada usia produktif. Hal ini berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 10 tahun terakhir (2012-2021), dengan begitu prevalensi penyakit stroke di Indonesia dinilai masih sangat tinggi.
Serangan stroke dapat terjadi tiba- tiba pada siapa saja, baik ia dalam keadaan istirahat atau sedang melakukan kegiatan tertentu, dirumah atau ditempat kerja atau bahkan saat melakukan olah raga sekalipun. Oleh karena itu, dibutuhkan deteksi dini sehingga stroke dapat dicegah.
Melalui deteksi dini diharapkan stroke dapat dicegah kepada mereka yang beresiko. Dan melalui penanganan yang tepat, diharapkan angka kecacatan dan kematian akibat stroke dapat ditekan.
Direktur Utama Brawijaya Hospital Saharjo, Dr.dr.Chamim, SpOG (K)Onk mengatakan, orang yang mengalami kesemutan bisa menjadi awal dari stroke. Bahkan, di usia muda dan produktif pun kerap terjadi, karena itu penting untuk deteksi sedini mungkin.
“Deteksi dini untuk mengetahui gejala stroke penting dilakukan, jadi jangan tunggu parah atau lumpuh baru datang ke rumah sakit,” ujar Dr Chamim dalam pembukaan stroke center Brawijaya Saharjo, Rabu (30/3).
Ditambahkan dr M Arief Rachman, SpS, tidak semua kesemutan bisa menjadi tanda atau gejala awal stroke. “Kesemutan pada pasien stroke biasanya di satu sisi tubuh. Mulai dari wajah, tengkuk leher, badan, lengan, anggota gerak, tungkai, itu semua kesemutan,” paparnya.
Oleh karena itu, dr Chamim menuturkan, penting untuk mengedukasi masyarakat tentang stroke dan memberi layanan pendidikan pengobatan tentang pra stroke dan layanan pasca stroke yang membutuhkan perawatan medis yang cukup panjang.
“Stroke Center ini ditujukan untuk memberikan solusi pelayanan komprehensif pasien stroke yang tepat, cepat dan akurat kepada masyarakat secara one stop service”, jelas Dr. Chamim.
Di rumah sakit ini ditunjang fasilitas berteknologi modern dalam mendukung pemeriksaan dan penanganan pasien Stroke seperti Ct-scan 128 slides, MRI dan MRA, tindakan minimal invasif DSA (Digital Subtraction Angiography), Operation Theatre dengan Microskop Leica, Critical Unit, serta “homey ambience” pada fasilitas rawat inap dan poliklinik.
Menangani kasus Stroke sedini mungkin merupakan target utama untuk memperkecil kerusakan syaraf yang terjadi sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya gejala sisa pasca stroke, resiko komplikasi dan resiko kematian. “Karena rujukan yang tepat, baik itu tepat waktu dan tepat sasaran merupakan hal utama dalam penanganan stroke,” tutupnya.
-
Peristiwa
Sejak 18 Oktober Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak Terus Menurun
RedaksiSenin, 7 November 2022 -
Gaya Hidup
Teknologi Makin Canggih, Midea Luncurkan Robot Pembantu Ibu Rumah Tangga
RedaksiSenin, 7 November 2022 -
-
-
Gaya Hidup
Aktivitas Padat Bikin Kaum Milenial Abai dengan Imun Tubuh
RedaksiJumat, 4 November 2022 -
-
Gaya Hidup
Indonesia Fitness Summit 2022, Dorong Kesadaran Masyarakat untuk Berolahraga
RedaksiSelasa, 1 November 2022 -
Peristiwa
200 Vial Fomepizole Tiba di Indonesia, Didistribusikan ke Seluruh Rumah Sakit Rujukan
RedaksiSenin, 31 Oktober 2022 -
Gaya Hidup
Mengenal Erotomania Syndrome, Halusinasi Akan Cinta
Vallesca SouisaMinggu, 30 Oktober 2022