Jajanan Tradisional yang Sarat Budaya Indonesia

aura.co.id | 20 Mei 2016 | 07:20 WIB

Jajanan tradisional memang kerap menggugah selera pecinta kuliner tanah air. Menilik jajanan tradisional, sama halnya dengan membaca kultur masyarakat Indonesia dengan ragam kebudayaannya.
 
Beragam jajanan tradisional biasanya terkait dengan upacara adat. Perkembangan selanjutnya, jajanan ini dibuat tak hanya untuk kepentingan upacara tetapi menjadi bagian dari panganan sehari-hari.
                                                       
Seperti kue mata kebo dari Yogyakarta. Kue ini terbuat dari tepung ketan yang berisi unti (parutan kelapa bercampur gula merah) berwarna merah dan  hijau kemudian disiram dengan adonan putih yang terbuat dari tepung beras. Adonan ini kemudian dibungkus dengan daun pisang kemudian dikukus. Dinamakan mata kebo lantaran bentuknya yang seperti mata. Namun, di Jawa Timur, kue ini lebih dikenal dengan sebutan  cocor bebek.
 
Lain ceritanya dengan kue grendul cilacap. Kue khas dari Cilacap, Jawa Tengah ini selain untuk pelipur dahaga juga mengandung unsur filosofi hidup orang Jawa. Pada jenang grendul, bahan-bahannya terdapat tepung gaplek, air santan kelapa, gula tebu, kemudian tepung gaplek (pati telo) dibuat brendul-brendul atau bulat-bulat yang selanjutnya disebut grendul. Apabila diaduk grendulnya berputar mengikuti arah adukan.
 
Penganan tersebut memiliki makna untuk memutar roda kehidupan. Jadi jenang grendul ini menggambarkan makna kehidupan itu seperti cakra penggilingan  atau seperti roda yang berputar kadang di atas dan di bawah atau naik turun. Menarik.
 
Melihat pentingnya pelestarian kekayaan bangsa, Gulaku ikut melestarikan jajanan tradisional Indonesia melalui program ‘Jajanan Manis bersama Gulaku’ dengan kegiatan gebrak pasar tradisional dan komunitas perempuan lainnya.

Program ini berlangsung selama bulan Mei-Agustus 2016 di sejumlah pasar tradisional Jabodetabek seperti Pasar Lenteng Agung, Pasar Ciracas, Pasar Embrio, dan Pasar Musi dan juga beberapa kelurahan disekitar pasar.
 
“Ini bentuk kepedulian Gulaku untuk ikut melestarikan warisan kuliner asli Indonesia agar tidak pudar diterjang serbuan makanan internasional,” kata Fiter Cahyono selaku Communication Officer Gulaku dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (19/5).
 
Beberapa makanan tradisional yang akan dipromosikan antara lain, kue mata kebo, amparan tatak, kue sikaporo, putri kandisi, kue awuk-awuk, kue lumpang, lapek bugis, dan lain-lain
 
Lebih lanjut Fiter mengatakan, tujuan program ini adalah untuk melestarikan jajanan tradisional Indonesia. Serta mengajak masyarakat untuk lebih mencintai dan menghargai kuliner nusantara, sebagai salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari budaya luhur bangsa.

TABLOIDBINTANG.COM -  

(uli/wida)

Penulis : aura.co.id
Editor : aura.co.id