Mengunjungi Museum Sekaligus Butik Zainal Songket di Palembang
TABLOIDBINTANG.COM - SEHARI usai meliput malam puncak Festival Film Indonesia (FFI) 2014, Bintang Online berkesempatan untuk mengikuti rombongan Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya, "blusukan" ke beberapa sentra kerajinan di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Salah satu lokasi tujuan Minggu (7/12) pagi itu adalah butik Zainal Songket di Jalan Ki Gede Ing Suro 173, Palembang.
Bukan hanya gerai penjualan kain songket, tempat berbentuk rumah panggung tersebut juga memiliki museum berisi barang-barang koleksi milik Zainal.
Ada banyak benda-benda kuno yang dipajang. Mulai dari beragam jenis songket lawas, keramik kuno buatan Cina, hingga patung-patung kecil peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
Perhatian menteri Arief Yahya langsung tertuju pada proses pembuatan songket yang sedang dikerjakan dua wanita Palembang di ruangan paling depan museum. Beberapa pertanyaan dia ajukan untuk mengobati rasa penasaran.
Songket yang diproduksi Zainal Songket ternyata tak hanya digunakan oleh masyarakat Palembang. Melainkan juga banyak dipesan oleh warga Malaysia.
"Orang dari luar daerah, seperti Medan juga banyak yang pesan songket untuk dijaidkan ulos. Ulos berbahan songket katanya lebih prestis," jelas Husaini, pengelola museum yang juga staf pemasaran Zainal Songket.
Berbagai modifikasi dilakukan Zainel terhadap songket-songket produksinya. Tujuannya, tak lain adalah untuk bisa mencapai pasar yang lebih luas.
"Anak-anak muda sekarang juga suka songket. Cuma trend-nya sekarang lebih tipis, lebih ringan. Kami pakai sutera, benangnya dari Tiongkok," papar Husaini.
Arief mengusulkan adanya kerjasama antara perajin songket seperti Zainal dengan para desainer lain supaya muncul ide-ide baru yang bisa membangkitkan minat masyarakat, khususnya dari luar Palembang, untuk menggunakan songket.
“Dian Pelangi itu dibesarkan oleh Kementerian Pariwisata. Ada 30 orang semacam Dian Pelangi. Mereka kan punya kekhasan sendiri, sehingga pasar yang dituju lebih beragam. Nanti pemasarannya bisa secara nasional dan internasional,” papar Arief.
Setelah melihat-lihat, Arief membeli beberapa kain songket sebagai oleh-oleh. Dia memilih songket motif Limar seharga 6 juta rupiah untuk istri tercinta yang berasal dari daerah Pendopo, Palembang.
(ari/gur)
-
Berita
Bank Indonesia Gelar Karya Kreatif Indonesia Virtual 2020 Seri 2
RedaksiSelasa, 13 Oktober 2020 -
Berita
Jangan Asal Pakai, Milenial Perlu Tahu Jenis Batik dan Proses Pembuatannya
RomauliRabu, 30 Oktober 2019 -
Film Tv Musik
Yovie Widianto Terharu Lihat Ribuan Penonton Pakai Batik
SupriyantoSenin, 7 Oktober 2019 -
Berita
Hari Batik Nasional 2019: Membatik Untuk Negeri, Wujud Cinta Batik Indonesia
Tubagus GuritnoKamis, 3 Oktober 2019 -
-
Berita
Melihat Keindahan Batik Marunda dengan Motif Flora dan Fauna
Romauli GultomSenin, 30 September 2019 -
Film Tv Musik
500 Pembatik Bakal Ramaikan Perayaan Hari Batik Nasional 2019
RomauliSabtu, 21 September 2019 -
Berita
Batik Betawi dengan Motif Penari Cokek Dipamerkan di Ottawa
Romauli GultomMinggu, 15 September 2019 -
Peristiwa
Batik Kolaborasi Penyandang Tunarungu Mendapat Apresiasi Presiden Joko Widodo
Wayan DianantoJumat, 26 April 2019