Beda Nasi Tumpeng di Jawa dan di Bali

TEMPO | 3 Maret 2016 | 20:39 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Budaya membuat nasi tumpeng tak hanya dikenal di Jawa. Di Bali, tumpeng juga kerap disajikan dalam berbagai acara adat.

Namun, bila diperhatikan, ada sejumlah perbedaan antara tumpeng di Jawa dan Bali. Jika tumpeng Jawa menggunakan nasi kuning, tumpeng khas Bali menggunakan nasi putih.

Tak cuma nasi, yang membedakan  tumpeng Jawa dan Bali adalah sayur dan lauk-pauk di dalamnya.

"Jika di Pulau Jawa tumpeng biasa disajikan dengan ayam goreng dan aneka tumis sayur,  tumpeng Bali dilengkapi dengan satu ekor ayam betutu, sambal matah, kacang tanah goreng, ayam suwir bumbu Bali, lawar,  sate lilit ikan dan ayam, dendeng sapi dan usus goreng," kata Felicia Adriani, pemilik Cafe Betutu Lalah di Bandung, Senin, 29 Februari 2016.

Tumpeng  Bali merupakan salah satu hidangan andalan kafe yang berlokasi di Jalan Cihampelas, Bandung, ini.  Untuk menyesuaikan dengan selera lidah masyarakat Sunda, tumpeng kas Bali dibuat dengan rasa gurih dan pedas. 

Nasi tumpeng pun diganti dengan nasi kuning. Selain itu, lauk-pauk dibuat dengan bumbu dan bahan yang halal. Lawar, yang biasanya menggunakan campuran darah, misalnya, disuguhkan dengan campuran kacang panjang dan nangka yang menyegarkan.

"Kalau dilihat sama, tapi pas tahu isinya tumpeng Bali, itu beda sama tumpeng Jawa. Apalagi ada satu ekor ayam betutu di isiannya, khas banget Bali, ditambah sate lilit. Rasa sayurannya juga beda banget dengan khas Sunda" ujar Astri, salah pengunjung Cafe Betutu Lalah.

Harga yang ditawarkan untuk Tumpeng Bali beragam, mulai Rp 300 ribu untuk 5 porsi sampai Rp 1,75 juta ribu untuk 25-30 porsi. Tumpeng berukuran besar biasanya dipesan untuk acara hajatan, seperti tujuh bulanan, khitanan, atau aqiqah.

Dapatkan Resep Masakan Istimewa Di Sini

TEMPO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO