Jackie Chan Punya Lubang Permanen di Kepala, Akibat Jatuh Menghantam Batu

Binsar Hutapea | 3 Februari 2022 | 15:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Selama kariernya yang panjang, bintang aksi Jackie Chan mengalami banyak sekali kecelakaan di lokasi syuting.

Ia pernah mengalami patah tulang dada, pergelangan kaki, hidung, dan bahkan tulang superciliary ( tulang alisnya). Dia juga mengalami dislokasi panggul dan tulang pipi. Singkatnya, hampir semua bagian tubuhnya pernah mengalami cedera atau luka akibat aksi berbahaya yang dilakukannya di lokasi syuting. Tapi, tak satu pun dari cedera itu yang mengancam jiwanya.

Adapun cedera Jackie yang paling serius adalah saat mengalami patah tulang tengkorak di lokasi syuting film komedi aksi Armor of God (1986) yang hampir membunuhnya. Jackie menyalahkan bir atas kejadian. “Di pagi hari itu, saya minum bir. Pada hari ini, saya mungkin akan minum air," jelas Jackie kepada Yahoo Entertainment.

Dalam adegan tersebut, karakter Jackie digambarkan tengah memegang kaleng bir dan meminumnya. Untuk adegan itu, Jackie berulang kali memecahkan kaleng bir terbuka dan meneguknya. "Lalu aku melompat melalui pohon. Di pengambilan pertama saya tak puas. Itu tidak cukup cepat. … Saya ingin (berayun) seperti monyet. Jadi kami mencobanya lagi, setelah lebih banyak bir," terang Jackie.

Pada pengambilan gambar kedua, dahan pohon patah dan sang aktor jatuh ke bawah. Jackie berusaha mati-matian meraih dahan lain yang juga patah. Kepala Jackie kemudian jatuh ke sebuah batu besar dengan keras. “Seluruh tubuh saya mati rasa,” katanya.

Telinga Jackie kemudian mulai berdarah. Dia dilarikan ke rumah sakit dan mendapati dirinya di bawah pisau, di mana ahli bedah berusaha menangani tengkoraknya yang retak dan tulang yang menembus otaknya akibat jatuh. "Aku hampir mati," ujar Jackie.

Dokter kemudian memasukkan pelat logam di tengkorak kepalanya. Dan itu membuat lubang di kepalanya. Jackie terkadang akan mengundang orang, seperti lawan mainnya atau pembawa acara talk show, untuk memasukkan jari mereka ke lubang di kepalanya itu.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor : Binsar Hutapea