Diabetes pada Anak, Penyebab Utamanya Bukan Faktor Keturunan!

Wayan Diananto | 12 November 2018 | 22:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Siapa bilang diabetes penyakitnya orang dewasa? Si kecil pun bisa terjangkit penyakit mematikan ini. Pekan lalu, kami bertemu penyintas diabetes berusia 12 tahun, Fulki Baharuddin Prihandoko.

Fulki merasa ada yang tak beres dengan kondisi tubuhnya saat kelas 2 SD. Kala itu, ia mengalami gatal-gatal, perut sering mulas usai bersantap, rambut rontok, badan lemas, serta bobot menyusut. Lalu Fulki diajak ibunya, Aisyah Rahma, ke rumah sakit. 

“Padahal, saya makan banyak. Sebelum tidur juga minum banyak,” beri tahu Fulki, pekan lalu.

Anehnya, berat badan Fulki terus menyusut. Semula Aisyah berpikir positif, Fulki sibuk belajar dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Itu sebabnya Fulki kurusan.

“Kecurigaan saya (ada yang tak beres) menguat setelah ia sering mengompol dan kalau mau sekolah malas-malasan,” Aisyah menyambung. Dokter memberi sejumlah obat agar Fulki berhenti mengompol. 

Setelah minum obat, seminggu ia tidak mengompol. Obat habis, Fulki mengompol lagi. Aisyah makin was-was setelah mendapati lantai kamar mandi, bekas dipakai Fulki buang air kecil, lengket dan dikerubuti banyak semut. Ia lantas mengajak si bungsu menjalani pemeriksaan medis. Hasilnya membuat Aisyah syok.

“Dokter mengabari gula darah Fulki 750 sementara hasil tes HbA1c-nya mencapai 17,5. Padahal, level 6,5 saja sudah masuk kategori diabetes. Orang dewasa kalau gula darahnya sebegitu sudah koma,” aku Aisyah dengan mata berkaca. Dokter menjelaskan, Fulki mengidap diabetes tipe 1.    

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp. A(K) menjelaskan, diabetes tipe 1 disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin, yang berfungsi memindahkan glukosa dari darah ke dalam sel.

Pankreas dalam tubuh penderita diabetes melitus tipe 1 tak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Di Indonesia, diabetes tipe 1 paling banyak menimpa anak. Populasinya mencapai 80 persen. 

Aman membantah anggapan, anak menderita diabetes karena mewarisi bakat penyakit gula orang tua.

“Bukan faktor keturunan. Penyebabnya paling sering autoimun yang dipicu infeksi berbagai virus, dari Coxsackie atau flu Singapura hingga polio. Infeksi virus meningkatkan risiko si kecil mengidap diabetes,” Aman menerangkan.

Ditengarai penyakit autoimun akibat virus, yang juga diderita Fulki, inilah yang memicu diabetes. Jenis virusnya sendiri belum diketahui karena menurut Aman, masih dalam tahap pengujian. 

(wyn / gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor : Wayan Diananto