Busa Melimpah Saat Menyikat Pertanda Gigi dan Gusi Bersih. Mitos atau Fakta?

Wayan Diananto | 2 Desember 2018 | 22:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pasta dan sikat gigi salah satu kebutuhan penting saat mandi. Ikatan Dokter Indonesia merekomendasikan masyarakat menyikat gigi minimal dua kali yakni, sehabis makan dan sebelum tidur. Beragam pasta gigi beredar di pasar, termasuk pasta gigi dengan kandungan siwak. Busa yang dihasilkan pasta gigi dengan kandungan siwak acapkali tidak semelimpah pasta gigi lain. Sementara masyarakat kerap menilai busa salah satu indikator kebersihan gigi dan gusi.

Makin melimpah busanya, makin yakin bahwa gigi dan gusi sudah bersih. Hal tersebut terungkap dalam gelar wicara kampanye "#WaktunyaHijrah bersama Sasha Halal Toothpaste" di Jakarta, pekan ini. Salah satu narasumber yang hadir, drg. Bambang Nursasongko, Sp.KG(K) dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, menyatakan hal itu tidak sepenuhnya benar.

"Sama seperti mencuci kalau busanya belum banyak, kita merasa belum bersih. Lalu kita tambah deterjen dengan harapan busa makin melimpah dan bersih. Apakah banyak busa itu menjamin baju jadi bersih? Belum tentu. Yang ada, limbah yang dihasilkan makin melimpah. Perhatikan iklan sabun cuci piring, cara mengecek kebersihan piring setelah dicuci yakni dengan menyapukan telunjuk ke piring itu. Kalau keset dan tidak licin, maka piring sudah bersih," papar Bambang.

Begitu pula dengan menyikat gigi. Yang penting pasta gigi sudah diaplikasikan ke seluruh gigi menggunakan sikat. "Tuhan memberi kita lidah, kita bisa menyapukan lidah ke gigi setelah disikat. Kalau terasa keset sebenarnya gigi kita sudah bersih," urai Bambang kepada tabloidbintang.com.

Penulis : Wayan Diananto
Editor : Wayan Diananto