Bila Anak Menjadi Korban Gosip

Yuriantin | 11 Februari 2019 | 05:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Jika anak telah berhenti bergosip namun mendengar gosip yang beredar, psikolog anak dan keluarga sekaligus penulis berbagai buku pengasuhan, Eileen Kennedy-Moore, Ph.D. mengingatkan anak biasanya kesulitan menahan diri untuk tidak mendengar atau tidak menyebarkan gosip tersebut.

"Jelaskan pada anak bahwa fakta bisa tercampur dengan gosip ketika diteruskan dari orang satu ke lainnya dan tidak bijak meneruskannya kepada orang lain," ujar Eileen. 

Sebaliknya, tekankan pada anak bahwa tidak ada yang bisa mengatur pendapat orang lain tentang diri mereka. Menyangkal rumor boleh dilakukan, setelahnya jangan acuhkan rumor tersebut dan fokuskan pada topik pembicaraan lain.

Ketika anak menjadi korban gosip, bantu mereka memahami mengapa gosip tersebut muncul pertama kali. Ajak anak melakukan refleksi diri namun tak membebankan kesalahan pada diri anak. 

"Mungkin anak akan menyadari bahwa ia tak seharusnya berucap atau bertindak sesuatu. Atau mereka sebaiknya meminta bantuan orang dewasa sebelum situasi menjadi tak terkendali hingga memunculkan gosip," kata konselor profesional klinis, Phyllis L. Fagell. 

(yuri / gur)

Penulis : Yuriantin
Editor : Yuriantin