Rumah Berantakan Ternyata Berpengaruh Buruk pada Pola Asuh Anak, Ini Penjelasannya

Rizki Adis Abeba | 4 Maret 2019 | 22:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kita semua pasti pernah mengalaminya. Rumah berantakan memang rak terhindarkan. Buku berserakan, mainan anak bertebaran, dan pakaian kotor berceceran. Dan ini membuat rumah lebih sulit dirapihkan.

Tak bisa dipungkiri, membersihkan rumah dari berbagai barang keperluan dan mainan anak menjadi salah satu kegiatan paling melelahkan bagi para ibu. Namun tahukah Anda, seberapa rapi rumah Anda tanpa disadari ternyata turut mempengaruhi gaya parenting atau pengasuhan anak. Rumah yang terbiasa dibiarkan dalam kondisi berantakan dan kotor ternyata memberikan pengaruh negatif pada pola asuh orang tua, lo!

Merriam Saunders, terapis pernikahan dan keluarga asal California, Amerika Serikat, menjabarkan bagaimana kaitan antara kebersihan rumah dengan pola asuh anak. “Jika rumah berantakan, maka akan semakin sulit menemukan benda-benda dalam waktu cepat. Maka akan dibutuhkan waktu tambahan untuk keluar rumah, menyebabkan Anda dan anggota keluarga sering terlambat menghadiri kegiatan apa pun,” kata Merriam Saunders. “Akan lebih mudah juga Anda kehilangan benda seperti kunci, dompet, atau bon belanjaan ketika Anda membutuhkannya,” lanjut Merriam Saunders.

Meski terlihat sepele, jangan remehkan dampak yang ditimbulkan dari kebiasaan kehilangan barang dan terlambat pergi ke suatu tempat. “Dampak dari sering kehilangan benda, terlambat, tidak bisa menemukan barang dengan cepat, dan terjadinya hal tersebut secara terus-menerus dapat menyebabkan stres kronis,” Merriam Saunders memperingatkan. “Perasaan tidak bisa menemukan benda yang dicari ketika Anda membutuhkannya membuat sensasi pusing yang sulit diabaikan,” lanjutnya.

Lebih jauh lagi, kebiasaan-kebiasaan buruk itu juga dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan Anda dan keluarga. “Stres kronis akan menyebabkan tingginya kadar kortisol yang berkontribusi pada penyakit-penyakit yang disebabkan oleh peradangan. Ini bisa menyebabkan pusing dan sulit konsentrasi. Dan pada akhirnya semua itu bisa membuat Anda menjadi orang tua yang sangat kelelahan, pemarah, dan berantakan,” pungkas Merriam Saunders.

(riz/bin)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor : Rizki Adis Abeba