Bolehkah Menggunakan Baby Talk Saat Bicara Dengan Bayi?

Rizki Adis Abeba | 1 April 2019 | 09:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Untuk mendukung kemampuan dasar pada perkembangan bahasa pada bayi, orang tua dituntut untuk sering mengajak bayi berkomunikasi. Namun entah disadari atau tidak, saat berkomunikasi dengan bayi, orang dewasa otomatis melakukan baby talk atau cara berbicara yang sengaja cadel atau mirip cara bicara bayi.

Banyak yang berpendapat baby talk akan menghambat kemampuan bahasa pada bayi karena hal itu akan membuat bayi terbiasa mendengar kata-kata yang diucapkan secara cadel sehingga kelak mereka akan bicara seperti itu. Benarkah orang tua tidak diperkenankan berbicara dengan baby talk kepada bayi?

Menjawab pertanyaan itu, Marilyn Vihman, profesor ilmu bahasa dan linguistik di Universitas York di Britania Raya, mengatakan tidak masalah jika cara berbicara cadel hanya digunakan sebagai ekspresi untuk bicara pada bayi, namun Anda harus tetap mengimbanginya dengan bicara seperti orang dewasa dengan kata-kata yang diucapkan secara sempurna.

“Sering kali orang tua khawatir, apakah bicara dengan bahasa bayi itu buruk? Tidak ada salahnya, selama Anda tetap mengimbangi pertumbuhan bayi. Dan seiring kemampuan mereka memahami kata-kata dengan benar, Anda harus mulai bicara dengan cara sedikit kompleks,” jelas Marilyn Vihman.

Ketika bayi sudah mampu mengucapkan kata-kata secara utuh, misalnya "makan", maka orang tua harus mengimbangi perkembangan itu dengan tidak mengucapkan kata makan dengan baby talk, misalnya menjadi "mamam" atau "matan". Setelah mampu mengucapkan kata utuh, orang tua harus meningkatkan pelajaran ke tahapan berikutnya, yakni mengajarkan bayi membentuk kalimat. Misalnya dengan mengatakan, "Adik mau makan nasi?", "Oh, Adik mau makan roti".

Hal yang dikhawatirkan dari baby talk adalah jika orang tua menggunakannya sebagai kebiasaan dan terus menggunakannya di saat anak seharusnya sudah bisa mengucapkan kata dengan benar.

( riz / ray )

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor : Rizki Adis Abeba