Gejala Autisme Bisa Dilihat Sebelum Anak Berusia Setahun, Orang Tua Harus Peka
TABLOIDBINTANG.COM - Banyak orang tua terlambat menyadari bahwa anak mereka mengalami Autism Spectrum Disorder (ASD) atau dikenal dengan istilah autisme. Padahal tanda-tanda dan gejala autisme sudah bisa dideteksi sejak bayi berusia 6 hingga 12 bulan, atau bahkan lebih awal, kata Thomas Frazier, PhD, psikolog klinis, peneliti autisme, dan kepala peneliti di organisasi Autism Speaks.
Thomas Frazier menjelaskan, autisme merupakan kegagalan perkembangan yang kompleks dan mempengaruhi kemampuan sosial anak seperti bermain, belajar, dan berkomunikasi. Kasus autisme pada setiap anak sendiri berbeda-beda, mulai dari tahap ringan hingga berat. Penyebab autisme pun tidak bisa diketahui secara pasti, namun diyakini hal itu merupakan kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan. “Jika Anda mempunyai saudara kandung yang mengidap autisme, maka risiko Anda mengalami autisme meningkat sebesar 20 persen dari rata-rata,” ungkap Thomas Frazier.
Selain itu, faktor lain yang bisa menjadi penyebab autisme termasuk juga di antaranya kelahiran prematur, berat badan rendah saat lahir, komplikasi saat melahirkan, dan usia orang tua yang terlalu tua. Dalam laporan yang dirilis pada Desember 2018 oleh Akademi Pediatri Amerika, diperkirakan autisme terjadi pada satu dari empat puluh anak di AS saat ini.
Ini sebabnya, orang tua perlu lebih peka dalam mengamati proses tumbuh kembang bayi sebab dengan mengetahui gejala autisme lebih awal, maka anak bisa mendapatkan penanganan dini yang tepat.
Beberapa orang tua bisa mengenali gejala autisme pada bayi ketika berusia enam hingga 12 bulan, tergantung pada gejala dan tingkat keparahannya. Pada level ringan, gejala autisme pada bayi memang cenderung sulit dikenali. Lantas apa yang harus dilakukan orang tua?
“Perhatikanlah apakah bayi bereaksi terhadap informasi yang didapat dan lingkungan di sekitarnya. Di tahun pertama kehidupannya, bayi mulai bergumam dan menggunakan gestur seperti menunjuk,” jelas Thomas Frazier.
Perhatikan pula apakah bayi bereaksi seperti tertawa, tersenyum, atau tidak menunjukkan reaksi apapun terhadap ekspresi yang ditunjukkan orang dewasa di sekitarnya. “Suara bayi juga harus mempunyai fungsi sosial. Bayi harus menunjukkan upaya berkomunikasi dengan orang tuanya,” kata Thomas Frazier.
Bayi dengan gejala autisme biasanya gagal untuk berkomunikasi dengan suara, gerakan, dan tidak merespon stimulasi sosial yang diberikan orang dewasa di sekitarnya.
(riz/bin)
-
Peristiwa
Sejak 18 Oktober Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak Terus Menurun
RedaksiSenin, 7 November 2022 -
Gaya Hidup
Teknologi Makin Canggih, Midea Luncurkan Robot Pembantu Ibu Rumah Tangga
RedaksiSenin, 7 November 2022 -
Gaya Hidup
4 Perkataan Paling Terlarang Diucapkan Orang Tua kepada Anak Usia Remaja
RedaksiMinggu, 6 November 2022 -
-
-
Gaya Hidup
Aktivitas Padat Bikin Kaum Milenial Abai dengan Imun Tubuh
RedaksiJumat, 4 November 2022 -
-
Gaya Hidup
Indonesia Fitness Summit 2022, Dorong Kesadaran Masyarakat untuk Berolahraga
RedaksiSelasa, 1 November 2022 -
Peristiwa
200 Vial Fomepizole Tiba di Indonesia, Didistribusikan ke Seluruh Rumah Sakit Rujukan
RedaksiSenin, 31 Oktober 2022