Dampak Penolakan Hubungan Intim bagi Istri (Patut Menjadi Perhatian Para Suami)

Wida Kriswanti | 8 Agustus 2019 | 13:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Inisiatif dalam hal hubungan intim bukan hanya domain kaum pria. Pun sebaliknya, menolak hubungan intim tidak lagi menjadi prerogatif wanita. Ada cukup banyak alasan bagi pria kini untuk menolak sesuatu yang konon merupakan kebutuhan utama mereka. Entah karena terlalu letih bekerja, stres, atau alasan - alasan lain yang lebih personal. 

Jika pria menganggap wanita yang mengalami penolakan hubungan intim akan baik - baik saja, maka ini kesalahan besar. Faktanya, wanita sama halnya seperti pria yang akan mengalami perasaan negatif saat permintaan hubungan intim ditolak pasangannya. 

"Serupa tapi tak sama, antara perempuan dan laki - laki," ungkap Anggia Chrisanti, konselor dan terapis dari Biro Konsultasi Psikologi Westaria. "Penolakan suami kepada istri saat ingin berhubungan intim memiliki dampak yang tidak dapat dianggap remeh," lanjutnya. 

Antara lain berikut ini seperti diuraikan Anggia.

1. Perasaan Rendah Diri

Apa yang salah dengan diri saya? Itu pasti yang pertama tebersit dalam diri perempuan, ketimbang berpikir apa yang salah dengan pasangannya. Dan karena secara general laki - laki lebih berminat kepada fisik, maka perasaan rendah diri yang dirasakan perempuan akan lebih fokus kepada kekurangan fisiknya. 

Sudah tidak cantik kah? Sudah tidak menarik kah? Atau bahkan bau kah? 

Pada perempuan yang telah menikah, dan telah mengalami hamil serta melahirkan, secara signifikan biasanya berpengaruh pada bentuk tubuhnya. Dan ini secara otomatis akan menjadi alasan kegalauan pertama saat ada penolakan untuk bercinta dari suami. 

2. Depresi (psikis)

Perasaan yang ditimbulkan itu jika dialami berulang, maka pasti akan menimbulkan stres. Dan jika terus berlanjut, akan menimbulkan depresi. Perasaan depresi khususnya, perempuan akan merasakan terkait fisiknya yang seakan dianggap tidak layak pakai, bahkan bagi suaminya sendiri. Belum lagi kesadaran atau ketidaksadaran perempuan terhadap besarnya hasrat laki - laki terhadap seks, bukan tidak mungkin menimbulkan kecurigaan. Bahwa jika bukan dari dirinya, dari mana suami mendapatkan pemenuhan kebutuhannya itu?

3. Keluhan Fisik 

Sama halnya dengan laki - laki, perempuan jelas ada hasrat dan kebutuhan untuk berhubungan intim. Yang jika itu tertahan, secara medis akan menimbulkan perasaan tidak nyaman. Dari sakit kepala hingga salah satunya penyakit - penyakit pernafasan seperti influenza, batuk, atau asma, yang rentang terjadi akibat kurangnya pemenuhan kebutuhan afeksi. 

Sehari dua hari boleh ditahan, namun lama - lama bisa sakit betulan. 

4. Keluhan Perilaku 

Ketidaknyamanan, perasaan tertolak, rendah diri, juga akan berakibat pada keluhan perilaku. Mulai dari sekadar uring - uringan, sensitif, baper, galau, hingga luapan - luapan emosi yang tidak pada tempatnya dan cenderung berlebih. Misal, mudah menangis atau mudah marah atau ngomel - ngomel. Tentu jika sudah ada anak, akan berimbas kepada sikap ke anak - anak. Imbas terhadap suami, sudah jelas. 

Jika perempuan ini bekerja, bahkan akan memengaruhi perilaku pada rekan - rekannya dan berdampak pada performa kerjanya. 

(wida)

Penulis : Wida Kriswanti
Editor : Wida Kriswanti