Peran Tes DNA untuk Kecantikan Bantu Mengetahui Kondisi Kulit

Romauli Gultom | 21 Agustus 2019 | 15:03 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tak dipungkiri, seiring berkembangnya industri kecantikan maka semakin banyak pilihan produk perawatan yang dihadirkan lewat media sosial. Hal itu seringkali membuat kaum hawa merasa kebingungan dalam memilih, bahkan salah memilih justru menyebabkan masalah kulit.

Berdasarkan pengalaman konsumen dalam memilih produk perawatan yang sesuai dengan jenis kulit, diakui bukan perkara mudah. Ada banyak tahap yang perlu dilakukan.

Pertama, kita harus terlebih dahulu mengidentifikasi jenis kulit kita. Menurut dr. Leslie Baumann, seorang peneliti dan ahli kecantikan dari Amerika, jenis kulit sesungguhnya dibagi berdasarkan empat kategori dasar, yaitu level sebum, sensitifitas, pigmentasi dan elastisitas. Lalu, kita akan mendapatkan 16 jenis kondisi kulit yang berbeda. 

Kedua, alam memilih perawatan yang tepat, ada banyak faktor lain di luar jenis kulit yang harus dipertimbangkan dalam memilih produk, seperti, Apakah produk menjawab kebutuhan spesifik kulit missal menghilangkan noda hitam, lalu apakah bahan aktif kandungannya, aman untuk jenis kulit kita.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, diperlukan tes DNA kulit. DNA merupakan asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika agar menjadi solusi bagi konsumen dalam memahami kondisi kulit mereka. 

Hal itu terjawab dalam survey yang dilakukan JakPat pada tanggal 5 – 10 July 2019 terhadap 537 responden. "Survey ini mengenai pemahaman responden akan kondisi kulit mereka dan pendapat mereka akan manfaat teknologi pada konteks perawatan kulit,” jelas Aska Primardi, Head of Research Jakpat.

Hasil riset yang diadakan JakPat menunjukkan pentingnya tes DNA kulit. Dalam konteks penggunaan produk perawatan wajah, hanya 15 persen responden yang mengatakan bahwa kinerja produk yang mereka gunakan, sesuai dengan harapan. 

Sisanya mengatakan bahwa mereka masih menderita masalah yang mengganggu seperti jerawat, iritasi, kulit kering, kulit berminyak, dan lainnya. Lalu, 30 persen responden juga merasa belum puas dengan kondisi kulit mereka saat ini, kendati telah menggunakan berbagai macam produk perawatan.

Dalam konteks menemukan produk perawatan yang tepat, 50 persen responden setuju untuk memeriksakan kondisi kulit mereka dan secara umum memilih untuk pergi ke dokter kulit atau dermatolog. Dalam konteks skin DNA treatment, kecenderungan responden untuk percaya akan hasil tes DNA mencapai 85 persen. 

"Teknologi tes DNA bisa menjadi solusi terbaik karena tes DNA dapat menjelaskan kondisi dan kebutuhan spesifik kulit konsumen yang sesuai dengan hasil tes DNA tersebut," ungkapnya. 

Penulis : Romauli Gultom
Editor : Romauli Gultom