Tanpa Disadari, Perselingkuhan Bisa Terjadi di Depan Mata Anda

Wida Kriswanti | 8 September 2019 | 23:59 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Menjadi korban perselingkuhan sudah menyakitkan bagi wanita, namun tidak sedikit yang bahkan membiarkan perselingkuhan terjadi di depan matanya. Kok, bisa? Apakah tidak ada tanda - tandanya hingga perselingkuhan yang terjadi begitu dekat bisa tidak terdeteksi?

Konselor dan terapis dari Biro Konsultasi Psikologi Westaria, Anggia Chrisanti, mengungkapkan fakta mengejutkan kepada Aura. Bahwa iya, sangat mungkin bila seseorang tidak menyadari bahwa pasangannya telah selingkuh, di depan matanya sendiri. Misal, pasangan yang selingkuh dengan seseorang dari lingkup pertemanan, lingkup tempat tinggal, atau lingkup pekerjaan. 

"Mungkin, sangat mungkin perselingkuhan terjadi begitu dekat namun tidak disadari (hingga semua terlalu jauh)," buka Anggia Chrisanti. "Banyak hal menjadi penyebabnya," imbuhnya. Apa saja itu? Anggia Chrisanti mengungkapnya berikut ini:

1. Inner child 

Selalu kembali kepada masalah inner child pada diri seseorang, termasuk ketika dia bahkan tidak menyadari bahwa pasangannya berselingkuh di depan matanya. Salah satunya inner child anak broken home yang sangat tersakiti dengan perceraian ayah ibunya (yang tidak baik - baik). Sehingga alam bawah sadarnya menggerakkan dengan kuat dirinya untuk selalu positif dalam menjalankan kehidupan. Meski jelas ada hal negatif karena merasa takut pengalaman buruk akan menimpa anak - anaknya. 

Misal, jelas suami sering pulang hingga larut malam bahkan menjelang pagi, dinas - dinas luar kota yang sesungguhnya tidak masuk akal, menemukan bon atau nota pembelian barang - barang di luar kewajaran, sering kontak dengan salah satu teman atau rekan kerja perempuan yang tidak sepatutnya. Yang bagi orang lain indikator - indikator ini sudah jelas mengarah kepada dugaan perselingkuhan. Tapi orang ini tetap berusaha keras untuk tetap positive thinking dengan meyakinkan dirinya (dan kadang - kadang orang di sekitarnya juga) bahwa semua baik - baik saja. Suaminya masih dalam batas kewajaran, pekerjaannya memang sedang banyak, dan lain - lain. 

Inner child membuat mental block sehingga proses berpikir tidak objektif. Membicarakannya dengan pasangan pun tidak mau. Khawatir malah bertengkar, lalu saling menyakiti dan apalagi jika terjadi perpisahan yang sangat ditakutinya itu. 

2. Polos

Orang tipe ini memiliki bakat belief. Cenderung selalu positif yang orang awam bilang "polos". Baginya, prinsip semua orang itu baik, bagaimana kitanya saja, itu adalah kebenaran yang harus dipegang erat. Jika dia tidak permah sedikit pun selingkuh atau cheating, dia yakin pasangannya pun tidak. Dia amat percaya hukum sebab-akibat. Dan utamanya adalah semua sebab yang baik akan mengakibatkan hal baik juga. 

3. Kurang awas

Nah, ini kemungkinan ketiga, yaitu dengan kesibukan (bisa pekerjaan, mengurus rumah, anak, dan atau lainnya) maka memang terlupakan dan kurang waspada terhadap apa - apa yang terjadi di sekitar. Fokusnya terbagi untuk hal - hal yang menurutnya lebih penting untuk diperhatikan. 

Ini bahaya, karena bagi pasangannya yang bisa saja sejak awalnya hanya karena ketidaksengajaan atau adanya kesempatan, lalu malah jadi berkelanjutan karena tidak ada warning dari pasangan. Apalagi jika dianggap pasangannya ini terlalu "sibuk sendiri", semakin asyiklah si pasangan selingkuh ini melanjutkan perselingkuhannya. 

 

(wida)

Penulis : Wida Kriswanti
Editor : Wida Kriswanti