Membahayakan Janin, Ini Bahan-bahan dalam Kosmetik yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Agestia Jatilarasati | 20 September 2019 | 05:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kehamilan anugerah luar biasa bagi seorang wanita. Namun kala hamil, wanita dianjurkan untuk lebih berhati-hati terhadap apa yang dilakukan dan dikonsumsi, termasuk soal memilih kosmetik. “Beberapa bahan dalam produk kecantikan dapat memengaruhi siklus hormon wanta hamil bahkan mengganggu perkembangan organ bayi selama di dalam kandungan,” terang Shilpi Agarwal, M.D., dokter keluarga bersertifikat sekaligus penasihat medis untuk klinik kecantikan Belli Beauty di Kota New York, AS.

Karenanya, ibu hamil diwajibkan untuk teliti membaca kandungan produk kecantikan. Berikut bahan-bahan dalam produk kecantikan yang harus dihindari.

Beta hydroxy acid (BHA)

Saat hamil, biasanya wanita mengalami sejumlah masalah kulit mulai dari kulit kusam hingga berjerawat. Jangan sembarang membeli produk yang diklaim dapat mengatasi jerawat, apalagi obat minum. Pastikan tak mengandung BHA, seperti asam salisilat. Kandungan ini biasanya terdapat dalam produk kecantikan untuk membantu meredakan jerawat dan kulit berminyak serta mengangkat sel kulit mati.

“Asam salisilat dalam dosis tinggi yang dikonsumsi secara oral secara klinis terbukti dapat menyebabkan cacat lahir dan berbagai kompilasi kehamilan. Oleh karenanya, jangan gunakan produk mengandung BHA selama kehamilan. Gunakan saja sepupu asam salisilat yang lebih lembut yakni asam laktat. Asam laktat bisa membantu membersihkan wajah dan mengangkat sel kulit mati tanpa efek samping bagi wanita hamil,” saran Shilpi.

Retinoid

Retinoid terkenal sebagai kandungan ampuh untuk menangkal jerawat dan efek penuaan. Namun mengingat dampak negatifnya pada perkembangan janin, tinggalkan dulu retinoid dan semua turunannya seperti retinal, differin, tretinoin, tazaroten, dan isotretinoin. “Retinoid dapat menyebabkan cacat lahir seperti malformasi sehingga sebaiknya dihindari saat hamil,” ujar Shilpi.

Tetrasiklin

Tetrasiklin adalah salah satu antibiotik yang digunakan dalam obat jerawat dan penyakit Lyme. Shilpi mengungkapkan, konsumsi tetrasiklin saat hamil dapat merusak hati ibu dan menyebabkan gigi bayi berubah keabuan pada masa pertumbuhan. “Antibiotik alternatif yang umum diresepkan untuk ibu hamil adalah amoksisilin atau eritromisin,” saran Dr. Shilpi.

Hidrokuinon

Hidrokuinon efektif untuk mencerahkan wajah, namun ketika hamil hindari bahan ini. Selama masa kehamilan, adalah normal jika kulit menggelap atau timbul flek kecokelatan di wajah akibat perubahan hormon. Jangan khawatir, dr. Maria Charlotte dari ID Beauty Clinic Indonesia mengatakan, ada bahan pencerah yang aman untuk digunakan ibu hamil. “Brightening agent seperti asam azelat atau asam glikolat boleh digunakan ibu hamil,” ungkap Maria.

Ftalat, toluene, dan formaldehida

Ketiga senyawa ini dikenal sebagai “trio racun”. Ftalat, toluena, dan formaldehida biasanya terdapat dalam cat kuku agar warnanya tidak lekas memudar, parfum sintetis, dan produk pelurus rambut.

Penggunaan formaldehida selama masa kehamilan meningkatkan risiko keguguran, sementara ftalat menyebabkan anak lahir dengan IQ rendah atau mengalami gagal ginjal dan hati. Toluena pada wanita hamil memicu iritasi dan radang kulit. Uap toluena yang terhirup memengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan rasa kantuk, sakit kepala, juga gangguan pada hidung, tenggorok sampai saluran pernapasan. Karena itulah banyak wanita yang tidak memakai cat kuku saat mengandung.

(ages)

 

Penulis : Agestia Jatilarasati
Editor : Agestia Jatilarasati