Waspada Dampak Buruk Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud

Yuriantin | 2 Oktober 2019 | 06:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Banyak perdebatan soal kebiasaan membersihkan telinga. Ada yang beranggapan kebiasaan ini boleh-boleh saja. Sebagian lagi, ngeri dengan kebiasaan ini. Apa pendapat dokter spesialis Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher tentang kebiasaan ini?

Menurut dr. Hably Warganegara, Sp. THT-KL, membersihkan telinga boleh-boleh saja namun hanya ketika timbul rasa gatal. "Orang terkadang suka membersihkan telinga setiap selesai mandi. Padahal, kulit liang telinga itu tipis kalau terus dikorek jadi makin tipis dan bisa timbul luka," papar dia dalam diskusi media bertemakan Gangguan Pendengaran pada Anak pada Rabu (27/2) di Jakarta. 

Hably mengungkapkan bagian telinga yang dibersihkan hanya 1/3 luar liang telinga. "Karena kalau lebih dalam, kotoran rentan terdorong ke dalam telinga," jelas dokter yang praktik di rumah sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya ini. 

Hably juga menekankan pentingnya mengenal kotoran telinga masing-masing. Ia menjabarkan terdapat 4 jenis kotoran telinga. Pertama, kotoran normal yang bisa keluar dengan sendirinya. Ciri-cirinya, kotoran sedikit lengket dan jumlahnya hanya sedikit. Kedua, kotoran kering yang biasanya tidak bisa dijangkau dengan cotton bud. 

Selanjutnya adalah kotoran berbentuk padat namun lembek dan berbentuk padat namun keras. "Kedua jenis kotoran ini jika dibersihkan dengan cotton bud pasti akan terdorong ke dalam telinga," ujar Hably. 

Terakhir, Hably mengingatkan kotoran telinga orang Indonesia umumnya lebih banyak. Kondisi ini dipengaruhi oleh iklim tropis dan debu yang lebih banyak. "Diperkirakan 1 dari 10 anak mengalami kotoran telinga yang bermasalah dan 1 dari 20 dewasa mengalami hal serupa," Hably mengakhiri. 

(yuri)

Penulis : Yuriantin
Editor : Yuriantin