Membangun Ikatan Batin dengan Anak Sesuai Tahapan Usia (Bagian 1)

Rizki Adis Abeba | 21 Oktober 2019 | 12:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Membangun ikatan batin dengan anak bukanlah hal yang bisa dilakukan dalam waktu semalaman. Butuh konsistensi yang harus dilakukan bertahun-tahun untuk membuat ikatan batin yang positif.

Memahami masalah dari sudut pandang anak dan membuka jalur komunikasi dua arah menjadi hal yang penting untuk dilakukan dalam membangun ikatan batin ornag tua dan anak. Namun seiring perkembangan anak terkadang anak mengalami perubahan sikap yang dipengaruhi oleh kematangan usia dan pengaruh lingkungan mereka. Untuk itu, orang tua perlu menyesuaikan diri.

Membangun ikatan batin dengan anak pun harus disesuaikan dengan usia anak. Bagaimana saja tahapannya dan apa yang harus dilakukan?

Usia Prasekolah: Bersenang-senanglah

Pada tahapan usia ini, memanfaatkan rasa kagum anak terhadap Anda pada hal-hal yang terjadi sehari-hari akan sangat membantu dalam menjalin ikatan batin yang positif dengan anak. Anak balita memandang semua hal adalah hal yang baru bagi hidupnya sehingga hal kecil yang Anda lakukan bisa jadi sangat menakjubkan di mata mereka.

Misalnya, anak bisa sangat takjub ketika melihat Anda meniup balon, melempar pakaian kotor ke dalam keranjang, atau sekadar membalikkan telur di penggorengan. “Semua hal adalah baru, jadi dalam hampir semua kegiatan Anda bisa menjadi pemenangnya, ungkap Dr. Forrest Talley, psikolog klinis diInvictus Psychological Services di California, Amerika Serikat.

Rasa kagum pada orang tua bisa menjadi cikal bakal kepercayaan anak terhadap orang tuanya. Karena itu, nikmatilah hal-hal kecil yang bisa membuat anak terpukau, seperti melempar batu ke selokan, bermain balon sabun saat mandi, atau menginjak genangan air. Manfaatkan kekaguman anak pada Anda untuk menanamkan bahwa Anda bisa dipercaya dan diandalkan juga tunjukkan bahwa Anda peduli pada mereka.

(riz)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor : Rizki Adis Abeba