Serangan Stroke: 60 Menit yang Sangat Bermakna
TABLOIDBINTANG.COM - Terkait pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami serangan stroke, dr. Eka Harmeiwaty, SpS, dokter spesialis saraf (Neurologist) yang menjadi narasumber dalam acara Gerakan Peduli Hipertensi yang digelar Bayer bersama Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI) mengatakan pentingnya pertolongan pertama.
“Penting untuk diketahui apabila seseorang mengalami stroke akibat penyumbatan, maka ia dapat selamat dari kematian dan kecacatan apabila segera mendapatkan pengobatan
dalam kurun waktu 4,5 jam pasca serangan," ujarnya.
Apabila ada yang terkena serangan stroke, disarankan agar segera membawa pasien stroke ke rumah sakit agar pemeriksaan penunjang dan pengobatan segera dilakukan. Pasien stroke yang datang ke rumah sakit dalam waktu kurang 60 menit setelah terkena serangan, menunjukkan hasil pengobatan yang baik di mana 25% segera menjadi pulih, jelas dr Eka Harmeiwaty,
Masyarakat juga diharapkan dapat mengenali gejala stroke yang beragam. Yang paling mudah adalah dengan metode Face Arms Speech Time (FAST).
F adalah singkatan untuk Face: memperhatikan wajah pasien apakah turun sebelah atau mencong. A atau Arm untuk menilai apakah ada kelemahan pada salah satu lengan atau tangan. S atau Speech untuk menilai apakah ada kesulitan berbicara seperti pelo. Bila tanda-tanda tersebut terlihat, jangan buang waktu segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan pertolongan yang ditandai dengan T atau Time.
-
Peristiwa
Sejak 18 Oktober Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak Terus Menurun
RedaksiSenin, 7 November 2022 -
Gaya Hidup
Teknologi Makin Canggih, Midea Luncurkan Robot Pembantu Ibu Rumah Tangga
RedaksiSenin, 7 November 2022 -
-
-
Gaya Hidup
Aktivitas Padat Bikin Kaum Milenial Abai dengan Imun Tubuh
RedaksiJumat, 4 November 2022 -
-
Gaya Hidup
Indonesia Fitness Summit 2022, Dorong Kesadaran Masyarakat untuk Berolahraga
RedaksiSelasa, 1 November 2022 -
Peristiwa
200 Vial Fomepizole Tiba di Indonesia, Didistribusikan ke Seluruh Rumah Sakit Rujukan
RedaksiSenin, 31 Oktober 2022 -
Gaya Hidup
Mengenal Erotomania Syndrome, Halusinasi Akan Cinta
Vallesca SouisaMinggu, 30 Oktober 2022