Kenali Pemicu dan Tanda Seseorang Ingin Bunuh Diri
TABLOIDBINTANG.COM - Bunuh diri bisa terjadi karena berbagai faktor yang jika muncul dalam diri seseorang, dapat meningkatkan risiko terhadap perilaku yang mengarah pada upaya bunuh diri. Psikolog klinis dewasa Anna Margaretha Dauhan mengatakatan bahwa menurut penelitian yang dilakukan oleh Thomas Joiner, dkk. pada tahun 2005 dan 2009, ada tiga hal yang dapat meningkatkan risiko perilaku bunuh diri pada seseorang, yaitu:
1. Thwarted belongingness yaitu kehilangan rasa memiliki satu sama lain. Perasaan saling memiliki menjadi penting karena manusia pada dasarnya tak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain untuk berbagi bahagia dan keluh kesah. “Jika seseorang tidak memiliki hubungan yang berarti dengan orang lain kemungkinan ia akan merasa tidak ada orang yang peduli atau sayang pada dirinya,” ungkap Anna.
2. Perceieved burdensome yaitu persepsi bahwa seseorang tidak memberikan kontribusi yang berarti di area-area yang penting (pekerjaan, sekolah, kehidupan sosial). “Ketika seseorang merasa gagal dan menjadi beban untuk orang lain, terkadang muncul perasaan bahwa dunia akan menjadi lebih baik bila dirinya tidak ada,” papar Anna.
3. Acquired capabilty to enact suicide yaitu kemampuan untuk melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri. “Inilah yang berbahaya. Kejadian bunuh diri tidak akan terjadi tanpa adanya kemampuan untuk menyakiti diri sendiri,” kata Anna.
Depresi Parah
Anna mengatakan jika seseorang telah memiliki ketiga faktor di atas maka kemungkinan ia akan mengalami tanda atau gejala depresi parah. Bentuk dari depresi dapat berbagai macam seperti kehilangan semangat dalam melakukan sesuatu, membenci diri sendiri, merasa sedih yang berlebihan, pola tidur yang berantakan, atau gangguan nafsu makan. Jika depresi tidak segera ditanggulangi maka bukan tidak mungkin seseorang akan melakukan tindakan menyakiti diri sendiri atau bahkan bunuh diri.
Selain depresi ada tanda lain ketika seseorang berniat untuk mengakhiri hidupnya, yaitu jika seseorang mengalami perubahan tiba-tiba dari depresi menjadi lebih tenang dan bahagia. “Hal yang perlu diwaspadai adalah ketika seseorang yang sebelumnya mengalami depresi berat lalu berubah menjadi riang dan bahagia seketika. Rasa bahagia yang datang tiba-tiba bisa jadi karena orang tersebut sudah mengambil keputusan untuk bunuh diri,” jelas Anna.
Jika Anda menemukan orang dengan ciri seperti itu, maka ajaklah untuk melakukan hal-hal yang dapat membuatnya bahagia seperti berelaksasi, olahraga, dan mendorongnya untuk menceritakan masalahnya kepada Anda. “Bercerita tentang beban dan keluh kesah kepada orang terdekat dapat membantu mengurangi kepenatan dan emosi negatif yang dirasakan,” terang Anna seraya menambahkan, bila diperlukan carilah bantuan profesional seperti psikolog agar dapat memberi solusi yang dibutuhkan.
-
Gaya Hidup
Jalani Hidup Tanpa Penyesalan, Bisa Kok! Seperti Ini Caranya
Wida KriswantiRabu, 18 Agustus 2021 -
Gaya Hidup
Pandemi Masih Panjang, Hindari Depresi dan Kesepian dengan 7 Aktivitas Positif Ini
RedaksiSelasa, 1 Juni 2021 -
Berita
Saat Orang Terdekat Punya Pikiran Bunuh Diri, Ini yang Harus Anda Lakukan
aura.co.idRabu, 10 Maret 2021 -
Bollywood
Kematian Tragis Aktor Bollywood Sandeep Nahar: Saya Telah Melalui Neraka Dalam Hidup Ini
Vallesca SouisaSelasa, 16 Februari 2021 -
Bollywood
Rekan Sushant Singh Rajput, Aktor Sandeep Nahar Ikut Tewas Gantung Diri
Vallesca SouisaSelasa, 16 Februari 2021 -
Bollywood
Jayashree Ramaiah Cukur Rambut Hingga Gundul untuk Melawan Suara Negatif di Kepala
Vallesca SouisaSabtu, 30 Januari 2021 -
Bollywood
Sebelum Tewas, Jayashree Ramaiah Patah Hati karena Dikhianati Suami
Vallesca SouisaJumat, 29 Januari 2021 -
Bollywood
Wawancara Terakhir Jayashree Ramaiah Sebelum Tewas: Ini Titik Terendah Hidup Saya
Vallesca SouisaJumat, 29 Januari 2021 -
Bollywood
Ini Pesan Terakhir Aktris India Jayashree Ramaiah Sebelum Gantung Diri
Vallesca SouisaJumat, 29 Januari 2021