Jangan Diremehkan, Hipertensi Penyebab Kematian Kelima di Indonesia

Romauli | 31 Agustus 2020 | 07:12 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Penyakit hipertensi sering disebut sebagai 'the silent killer' karena pengidapnya tidak mengalami keluhan atau gejala, sehingga mereka tidak mengetahui bahwa dirinya terkena hipertensi.

Berdasarkan data dari Riskesdas 2018, 63 juta lebih penduduk Indonesia saat ini menderita hipertensi, dengan angka kematian akibat hipertensi mencapai 427.218 kematian. Tidak hanya itu, hipertensi ternyata terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun sebanyak 31,6 persen, umur 45-54 tahun sebanyak 45,3 persen, dan umur 55-64 tahun mencapai 55,2 persen. 

Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1 persen diketahui bahwa sebesar 8,8 persen terdiagnosis hipertensi dan 13,3 persen orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3 persen tidak rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya mempunyai hipertensi, sehingga tidak mendapatkan pengobatan.

Menurut dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, FINASIM dan menjabat Presiden Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI), hipertensi merupakan penyebab paling utama terhadap kematian dan kecacatan, dimana 9,4 juta orang meninggal setiap tahunnya di seluruh dunia. 

"Indonesia sendiri berada di posisi kelima setelah Cina sebagai penduduk dengan penderita hipertensi terbesar di dunia. Hal ini yang perlu menjadi perhatian khusus bagi para penderita hipertensi," ungkap dr. Tunggul dalam webinar "We The Health" dengan tema mengenai Fight! Hypertension “The Silent Killer”, belum lama ini.

dr. Tunggul menjelaskan, banyak penderita hipertensi yang lalai atau tidak rutin mengonsumsi obat, padahal hal itu sangat penting.

Data proporsi riwayat minum obat dan alasan tidak minum obat pada penderita hipertensi di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada tahun 2018 menunjukan hanya 54,4 persen penderita hipertensi yang rutin mengonsumsi obat. 32,3 persen tidak rutin, dan yang mengkhawatirkan adalah 13,3 persen tidak minum obat sama sekali. 

"Padahal hipertensi sebagian bisa dicegah dan dikendalikan dengan melakukan pola hidup sehat dan mengonsumsi obat secara rutin," tegas dr. Tunggul.

Untuk itu, diperlukan solusi bagi penderita penyakit kronis salah satunya hipertensi untuk rutin mengonsumsi obat.

“Lifepack sebagai apotek digital untuk penyakit kronis, menghadirkan solusi untuk meningkatkan Medical Adherence atau kepatuhan terhadap pengobatan dengan menghadirkan blister pack atau kotak obat sekali pakai. Dengan blister pack ini pasien atau penderita hipertensi tidak perlu khawatir lagi untuk lupa mengonsumsi obat, karena melalui aplikasi Lifepack terdapat fitur pengingat konsumsi obat," papar Natali Ardianto, CEO Lifepack & Jovee.

Penulis : Romauli
Editor : Romauli