Tips Bebas Jerawat di Era New Normal dari Dokter Firyal Nadiah Rahmah

Vallesca Souisa | 4 November 2020 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pandemi berkepanjangan membuat kita memasuki era tatanan normal baru. Beberapa kebiasaan baru harus dijalankan demi protokol kesehatan. Salah satunya, wajib memakai masker selama beraktivitas di luar. Nah, akhir-akhir ini banyak wanita yang mengeluh kulit wajahnya berjerawat semenjak memakai masker. Apakah memakai masker dalam waktu lama, membuat kulit jadi tak leluasa, pori-pori tersumbat, hingga menyebabkan jerawat?

Kami berbincang dengan dr. Firyal Nadiah Rahmah, dokter aesthethic sekaligus makeup artist yang lagi hits dibicarakan karena raihan segudang prestasinya di usia 24 tahun. “Sebenarnya begini, masker tidak menyebabkan wajah jadi berjerawat. Ketika masker terpapar pada wajah, tidak ada bakteri yang menyebabkan timbulnya jerawat,” ungkap perempuan yang menyandang predikat cumlaude dari jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang ini dan meraih gelar pascasarjana Biometik di tempat yang sama.

Masalahnya bukan terletak pada maskernya, atau lamanya kita menggunakan masker. Tetapi pada cara pemakaian dan bagaimana menjaga kebersihan masker itu sendiri. Misalnya, masker digunakan berulang kali tanpa dicuci. Dokter Firyal menjelaskan, ada dua macam masker, masker medis dan masker kain. Masker medis hanya untuk penggunaan sekali pakai. “Masker medis sekali pakai, harus langsung buang. Begitu terasa mulai lembap, atau agak basah, harus langsung buang. Keadaan masker yang basah itu, yang menarik bakteri dari luar,” papar dokter Firyal. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan timbulnya jerawat.

Jenis masker lainnya adalah masker kain atau masker scuba. `Menurut dokter Firyal, masker ini bisa dipakai berulang, tapi pencuciannya harus benar. Dan harus diperhatikan bagaimana menaruh masker saat sedang tidak dipakai. “Sebaiknya, saat masker scuba dilepas, masker ditekuk atau dilipat, sehingga bagian dalam masker tidak terpapar benda-benda di luar.” Selain itu, harus dicuci dengan benar. Menggunakan deterjen dan harus benar-benar bersih.

“Tetapi seperti layaknya masker medis, pemakaian masker scuba atau kain juga harus dirasakan, dilihat. Kalau masker sudah mulai terasa agak basah (lembap) sebaiknya ya jangan digunakan lagi. Ganti masker yang lain, yang bersih,” terang dokter Firyal.

Di luar masa new normal, dr. Firyal menjelaskan secara umum munculnya jerawat juga dipicu oleh beberpa faktor. Seperti pubertas, keadaan hormon yang meningkat atau tidak stabil, hingga faktor makanan. Misalnya, makanan yang manis-manis, cokelat, kacang, tiap orang berbeda-beda.

Dunia kesehatan dan kecantikan sudah menjadi minat dokter belia ini sejak kecil. Sejak masuk SD di usia 4 tahun, Firyal sudah memiliki cita-cita menjadi dokter. “Ini karena ayah saya dokter anak. Dan dari kecil saya sering dibawa ayah ke RSCM. Dari kecil saya melihat bagaimana interkasi antara dokter dan pasien, dari sana saya timbul keinginan menyembuhkan orang,” ungkapnya.

Firyal mengambil jurusan kedokteran dan memilih spesialisasi Biometik. Di masa kuliah ia juga tertark pada bidang kecantikan. Punyai ibu seorang pengusaha wedding, membuatnya melihat dan belajar soal riasan. “Akhirnya aku diikutkan kursus-kursus makeup juga oleh ibu, jadilah kini aku menjalani dunia kedokteran dan juga makeup artist. Aku menyebutnya dokterpreneur,” pungkas Friyal.

 

Penulis : Vallesca Souisa
Editor : Vallesca Souisa