Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Minus, Industri Kuliner Meningkat 1,87 Persen

Adi Adrian | 12 Desember 2020 | 07:52 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Meluasnya pandemi Covid-19 membuat pertumbuhan ekonomi sejumlah negara termasuk Indonesia, minus. Uniknya, industri makanan dan minuman malah tumbuh 0,22 persen dan meningkat sekitar 1,87 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Tidak heran jika Haus! Indonesia, perusahaan rintisan minuman lokal yang berkembang pesat menerima dana investasi 30 miliar rupiah dari BRI Ventures melalui Dana Ventura Sembrani Nusantara. Ini untuk memperluas ekspansi bisnis di industri Food and Beverage.

Haus! Indonesia saat ini punya 109 outlet di sekitar Jabodetabek dan Bandung sejak didirikan pada Juni 2018. Haus! Indonesia menyasar target pasar menengah ke bawah kategori Made to Order. Ia menyediakan minuman berbahan dasar teh, cokelat, dan kopi. Harga terjangkau bagi segmen mayoritas generasi milenial dan gen Z. CEO Haus! Indonesia, Gufron Syarif, menjelaskan, “Kami melihat potensi kota lain di Indonesia sangat besar, apalagi melihat data bahwa industri makanan dan minuman terus menunjukkan kenaikan.”

Gufron Syarif mengingatkan, inovasi adalah kunci penting. Dukungan strategis dan finansial dari Dana Ventura Sembrani Nusantara akan digunakan untuk mengembangkan makanan dan meningkatkan variasi minuman. “Saat ini ada 35 pilihan menu makanan dan minuman yang dijual dengan harga mulai 5 hingga 20 ribuan. Kami mempekerjakan 800 karyawan untuk operasional 109 outlet. Target kami ada minimal 100 pengembangan outlet baru hingga tahun 2021,” imbuhnya dalam siaran pers yang kami terima pekan ini.

VP of Investment and Business Development BRI Ventures, Markus Liman Rahardja, menjelaskan kemitraan dengan startup minuman lokal Indonesia bentuk dukungan terhadap industri kuliner lokal. “Kami percaya pada strategi bisnis perusahaan dan kemampuan tim manajemen yang mumpuni dalam membaca prospek bisnis ke depan. Dukungan strategis dan finansial kami semoga membuat UMKM Indonesia lebih maju dan berkembang dari sisi skalabilitas maupun kompetensi,” Markus menukas.

Penulis : Adi Adrian
Editor : Adi Adrian