Vagina Mengembang Saat Dilewati Bayi Lalu Mengecil Lagi,Tapi Tak Bisa Seperti Semula

aura.co.id | 30 Desember 2020 | 23:59 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Dr. Rikka Mulya Wirman, SpOG menjelaskan, kendurnya vagina dipicu kerusakan dan menyusutnya jumlah kolagen di organ intim.

Kolagen adalah protein penyusun tubuh di berbagai jaringan tubuh khususnya kulit sebanyak 70 persen. Fungsinya, menopang dan menjaga agar kulit tetap kencang.

Rikka mengingatkan, penuaan mulai terjadi di usia 25 tahun. Sejak itu, setiap tahun jumlah kolagen menyusut sebesar 1 sampai 1,5 persen.

“Termasuk kolagen yang menyusun kulit organ intim. Jumlah penyusutan meningkat saat Anda memasuki fase menopause. Patut diingat, melahirkan normal juga memicu kerusakan kolagen di sekitar vagina,” terang Rikka dari Klinik Amaryllis Bekasi, di Jakarta pekan lalu.

Dr. Nina Martini Somad, SpOG, membenarkan. Persalinan alami mengendurkan otot vagina hingga panggul.

Bayangkan, liang vagina sekecil itu dilewati kepala bayi berdiameter 9 cm dan tubuh si kecil, kemudian mengecil lagi. Liang vagina, kata Nina, seperti karet. 

“Ia seperti karet yang direntang kemudian dikembalikan. Ukurannya tidak akan sama lagi. Jika seorang wanita bersalin beberapa kali, pengenduran otot vaginanya makin menjadi. Saya menemukan beberapa kasus rahim ibu menurun karena berkali-kali bersalin. Itu yang disebut prolaps uteri. Awam menyebutnya turun berok. Rasanya tidak sakit, tahu-tahu rahim sudah berada di luar vagina,” Nina membeberkan.

Ujung-ujungnya, pasien menjalani operasi pengangkatan rahim. Saat rahim diangkat, ukuran vagina memendek sehingga memicu masalah saat bersanggama dengan suami.

Seperti turun berok, kendurnya vagina tak disertai gejala spesifik. Yang merasakan, suami ketika bersanggama. Masalahnya, beranikah suami menyampaikan ini? Jika berani, siapkah istri menerima komplain? 

Penulis : aura.co.id
Editor : aura.co.id