Tidak Cuma Baby Blues, Waspadai Pula Depresi Saat Masa Kehamilan

Wida Kriswanti | 22 Maret 2021 | 22:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Bahaya baby blues atau depresi setelah melahirkan telah lama menjadi perhatian banyak pihak. Namun terkait depresi saat masa kehamilan, masih sedikit yang memahaminya bahwa hal ini sama berbahaya seperti halnya baby blues.

Berdasarkan studi terbaru yang dipublikasikan pada Februari 2021, terungkap bahwa depresi saat masa kehamilan berisiko membawa ibu pada tahap depresi yang lebih serius setelah melahirkan, seperti dilansir dari Psychology Today.

Selain itu, beberapa risiko lain bahkan bisa muncul saat masa kehamilan itu sendiri yang cenderung membahayakan bagi ibu dan janin. Antara lain penyalahgunaan obat, preeklampsia, kelahiran prematur, pendarahan, pembengkakan dan sakit kepala berkepanjangan.

Beberapa tanda depresi pada ibu hamil yang mudah dikenali, seperti banyak tertawa, mudah cemas, mudah panik, ganguan tidur, mudah senang lalu sedih, menangis tiba-tiba, menyalahkan diri sendiri, hingga melakukan sesuatu yang membahayakan diri.

Adapun tiga faktor utama dari 10 faktor penyebab terjadinya depresi saat masa kehamilan, yaitu pengalaman dengan depresi, kurangnya dukungan dari lingkungan, dan pengalaman dengan kekerasan.

Kabar baik, karena kehamilan tidak direncanakan, salah satunya kehamilan yang melebihi batas jumlah keluarga berencana, menjadi penyebab paling terkecil timbulnya depresi. Selama ada dukungan dan tidak memiliki sejarah depresi dan kekerasan, ibu akan baik-baik saja.

Penulis : Wida Kriswanti
Editor : Wida Kriswanti