Lucky Danna Aria, Lulusan SMA Menembus Pasar Asing Dengan Jam Tangan Kayu MATOA

Agestia Jatilarasati | 1 Juli 2018 | 11:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pernah mendengar jam tangan kayu bermerek Matoa? Jam tangan ini tidak hanya digemari masyarakat Indonesia tapi juga pasar mancanegara. Sebuah bisnis aksesori yang dirintis pemuda lulusan SMA, Lucky Danna Aria (31). Bagaimana seorang anak muda bisa membesarkan merek jam tangan lokal hingga ke mancanegara? 

Kesuksesan sebuah bisnis tidak hanya ditentukan oleh tingginya pendidikan seseorang. Lebih dari itu, kreatifitas dan kerja keras memiliki peranan penting.  Hal ini dibuktikan oleh Lucky Danna Aria. Hanya berbekal ijazah dari SMA Negeri di Bandung, ia sukses  membangun bisnis jam tangan kayu  yang dilabelinya Matoa—diambil dari nama tanaman khas buah Papua. 

Bermodalkan 40 juta rupiah, Matoa resmi berdiri pada 2011.  Mulanya Lucky mengamati,  di tahun 2010   belum banyak industri jam tangan lokal. Di sisi lain ia juga melihat pengolahan limbah kayu  belum optimal. Tercetuslah ide bagaimana caranya mengoptimalkan limbah kayu dan mentransformasinya menjadi barang bernilai jual tinggi, seperti  jam tangan kayu.   

Untuk itu ia melakukan riset sepanjang tahun 2010-2011. “Dibutuhkan waktu satu tahun karena saya tidak memiliki basic yang berhubungan dengan jam tangan kayu,” terang Lucky saat dihubungi Bintang beberapa waktu lalu.

Dalam rentang waktu penelitian tersebut ia belajar bagaimana proses pembuatan  jam tangan mulai dari desain hingga tekniknya, sebelum memilih dan mempekerjakan pengrajin. Lucky juga mendalami bagaimana memilih jenis kayu yang baik dan tahan lama meski  dari limbah furnitur,  lalu mengubahnya menjadi jam tangan premium. Dan tentu saja  mempelajari sistem strategi pemasaran yang jitu.  

“Saat ini kami menggunakan dua jenis kayu yakni Eboni dan Mapple yang berasal dari limbah pabrik furnitur  di Jawa Barat. Meski menggunakan limbah, kami memilah lagi limbah tersebut sehingga yang tersaring adalah kayu yang berkualitas. Bentuk jam tangannya sendiri dibuat dengan desain kekinian sehingga sejalan dengan minat pembeli yang rata-rata anak muda,” terang Lucky.

(ages / gur)

Penulis : Agestia Jatilarasati
Editor : Agestia Jatilarasati