Adik Emil Dardak Meninggal, Penyebab Masih Belum Diketahui

TEMPO | 13 Desember 2018 | 16:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Terkait penyebab meninggalnya adik Emil Dardak, Eril Ariorisanto Dardak, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Rifai tak mau berspekulasi.

Eril Ariorisanto Dardak, mahasiswa Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu ditemukan meninggal di dalam kamar kosnya di Jalan Dago Asri 1, nomor 24, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Rabu, 12 Desember 2018. Eril Ariorisanto Dardak yang berusia 21 tahun, merupakan salah satu calon anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional untuk dapil 7 Jawa Timur.

"Kalau misalkan dibunuh kami tidak menemukan ada tanda-tanda kekerasan, ya. Kami kalau umpamanya lihat apakah ada tanda-tanda kekerasan, terus melihat di TKP itu apakah ada pengerusakan, kan tidak," ujar Rifai kepada Tempo, Kamis, 13 Desember 2018.

Dia mengatakan, berdasarkan olah tempat kejadian perkara, pintu kamar kos yang dihuni korban terkunci dari dalam. Kemudian, polisi pun tidak menemukan adanya pengerusakan pintu. "Pintu terkunci dari dalam dan tidak dimasuki. Tidak ada pengerusakan atau pun orang yang kayak melalui pintu belakang. Terus pada mayat juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," ucap Rifai.

Kata Rifai, pihaknya tidak bisa mengatakan penyebab meninggalnya Eril karena pembunuhan. Selain tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban, juga tidak ada tanda-tanda pengerusakan, baik dari pintu depan atau belakang. Rifai masih terus melakukan pemeriksaan lebih jauh untuk menemukan penyebab meninggalnya korban. Berdasarkan olah TKP, ditemukan pula plastik yang menutupi bagian wajah Eril. Namun, Rifai menjelaskan plastik itu bukan menjadi penyebab korban meregang nyawa.

"Gambarannya, kalau kita membekap orang pakai plastik kan bisa saja, tapi harus keras itu terlilit di leher dan itu pasti ada tanda lebam dan merah. Nah itu tidak ada jadi plastik itu cuma menutupi saja dan terbuka. Tidak terikat pada korban," kata Rifai.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO