Pengamat: Hoax Tak Pengaruhi Elektabilitas di Pilpres 2019
TABLOIDBINTANG.COM - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai kabar palsu alias hoax tidak berpengaruh pada elektabilitas kedua kandidat di pilpres 2019. Menurut dia, selama enam bulan masa kampanye, elektabilitas kedua pasangan calon dalam berbagai lembaga survei mandek.
“Artinya politik identitas, tawuran opini, hoax nggak ada guna. Kalau ada gunannya (ada elektabilitas yang), naik dong,” ujar Adi selepas menghadiri Acara Diskusi Interaktif Nasional dan Deklarasi Pemilu Damai Tanpa Hoaks, Tanpa Ujaran Kebencian, Tanpa Isu Sara, bersama Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri di Hotel Bidakara, Sabtu, 2 Maret 2019.
Adi menuturkan hoax hanya mempengaruhi antar pendukung. Menurutnya, akibat terburuk dari hoax yaitu munculnya disintegrasi, rasa tidak percaya, kerusuhan opini. Sedangkan bagi elektabilitas paslon sendiri nyaris tidak berefek.
Ia menilai selain merusak relasi pertemanan, fitnah, politik identitas, dan lainnya, hoax tidak berpengaruh apapun. Apalagi, hingga menggaet swing voters.
Menurut Adi, swing voters tidak akan termakan oleh isu-isu hoax, karena mayoritasnya mereka adalah pemilih rasional yang menilai paslon dari gagasan atau rekam jejaknya. “Fitnah itu hanya memakan temannya sendiri, politik identitas itu hanya mengunyah temannya sendiri, tapi tidak bergeser mempengaruhi swing voters,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto mengimbau agar masyarakat mencegah berita bohong yang tersebar. Ia menyebut langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan, yaitu dengan tidak sembarang menyebar luaskan kabar-kabar yang belum terkonfirmasi.
“Dalam kontestasi politik ini tidak mungkin kita bisa hindari hoaks. Kami (Polri) akan tangkap-tangkap terus (pembuat hoax). Pencegahan informasi bisa juga dengan tidak sembarang share. Ini yang harus kita jaga,” tuturnya di lokasi yang sama.
-
Peristiwa
Hoaks Soal Vaksin Covid-19: dari Mengubah DNA Sampai Menyebabkan Kemandulan
RedaksiJumat, 10 September 2021 -
Peristiwa
Status Covid-19 Indonesia Masuk Kategori A1 High Risk dari WHO, Hoaks
RedaksiMinggu, 27 Juni 2021 -
-
-
Peristiwa
HOAX! Jakarta Lockdown 12-15 Februari, Ancaman Pidana 6 Tahun Penjara Menanti
Indra KurniawanSabtu, 6 Februari 2021 -
-
-
Peristiwa
Hoaks, Presiden Jokowi Kejang Setelah Disuntik Vaksin Covid-19
RedaksiSabtu, 16 Januari 2021 -
Peristiwa
Hoaks: Vaksin Sinovac Disebutkan Memberi Efek Samping Pembesaran Penis
RedaksiJumat, 8 Januari 2021